Haji Syafruddin Jadi Pembicara Konferensi Ulama dan Cendekiawan Dunia di Malaysia
Wakil Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Komjen Pol (Purn) DR. (HC). H. Syafruddin Kambo, M.Si menghadiri Konferensi Ulama Asia Tenggara.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, KUALA LUMPUR - Wakil Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Komjen Pol (Purn) DR. (HC). H. Syafruddin Kambo, M.Si menghadiri Konferensi Ulama Asia Tenggara dan Dunia di Kuala Lumpur, Kamis (30/6/2022).
Haji Syafruddin menjadi pembicara dalam konferensi ulama tersebut.
Konferensi Ulama serta Cendekiawan Asia Tenggara dan Dunia diadakan oleh Kementerian Agama Malaysia bekerjasama dengan Liga Muslim Dunia.
Hadir dalam konferensi; Perdana Menteri dan Menteri Agama Malaysia; Dato' Sri Ismail Sabri bin Yaakob dan Datuk Haji Idris bin Haji Ahmad, Sekjen Liga Muslim Dunia Syaikh Dr. Muhammad Abdul Karim Al-Isa serta para ulama, mufti dan cendekiawan dari dunia, antara lain; Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, Singapore, Filipina, Thailand, Kamboja, Maldive, Banglades, India, Pakistan, Srilangka, Nepal, China, Jepang, Australia.
Dalam sambutannya, Menteri Agama Malaysia menyampaikan bahwa agama Islam mengajarkan nilai-nilai persaudaraan dan persatuan, hal demikian harus terus dijaga.
"Harmonisasi dan toleransi antara umat manusia sangat dititik beratkan dalam Islam," tegas Haji Syafruddin dalam keterangan tertulis.
Sementara itu, Datuk Haji Idris menegaskan bahwa Islam menyeru kepada umatnya untuk saling mengasih sayangi kepada seluruh umat manusia.
"Perbedaan pendapat dan pandangan dalam kalangan umat Islam, tidak boleh mengakibatkan perpecahan sesama umat Islam," katanya.
Datuk Haji Idris menambahkan bahwa kehadiran Islam harus mampu mewujudkan kehidupan masyarakat yang adil, damai, makmur dan penuh dengan persatuan.
Sekjen Liga Muslim Dunia menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Malaysia atas prakarsanya dalam pelaksanaan Konferensi Ulama Asia Tenggara dan Dunia.
Syaikh Al-Isa menjelaskan bahwa kehidupan di dunia yang penuh dengan kemajemukan harus didasari saling menghormati dan toleransi.
"Allah telah menciptakan manusia bersuku suku dan berbangsa-bangsa, maka kemajemukan yang ada di dunia ini harus dijaga sehingga tercipta kehidupan di dunia yang penuh dengan kedamaian," imbuhnya.
Syaikh Al-Isa juga menyeru agar umat Islam selalu mengedepankan ukhuwah Islamiyah dan insaniyah.