Ukraina Dituduh Serang Perbatasan Rusia, Tiga Warga Sipil Tewas
Outlet berita Rusia Baza kemudian melaporkan bahwa dua mayat lagi ditemukan, meningkatkan jumlah korban tewas menjadi lima
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM -- Tiga orang tewas dan empat orang terluka akibat keadaan darurat di Belgorod, kata Gubernur Wilayah Belgorod Vyacheslav Gladkov dalam saluran Telegramnya.
Mengenai korban luka: empat orang saat ini, dua orang dibawa ke rumah sakit (seorang laki-laki dan seorang anak berusia 10 tahun)," kata Gubernur. "Informasi tentang tiga kematian tersedia saat ini," tulis Gladkov.
Pria itu dalam kondisi serius, kata Gubernur seperti diberitakan TASS.
"Dua orang diperiksa di tempat. Spesialis medis memberikan semua bantuan yang diperlukan," tambahnya.
Baca juga: Rusia Tuntut Ukraina Bertanggung Jawab Atas Serangan Rudal ke Kota Perbatasan Belgorod
Selain itu, beberapa rumah rusak dalam ledakan dahsyat di Belgorod, sebuah kota Rusia 40 km dari perbatasan dengan Ukraina, menurut gubernur regional.
“Saat ini kami memiliki informasi tentang tiga kematian,” tulis Vyacheslav Gladkov di saluran Telegramnya pada Minggu pagi, menambahkan bahwa pertahanan udara kota mungkin telah diaktifkan dalam semalam.
Outlet berita Rusia Baza kemudian melaporkan bahwa dua mayat lagi ditemukan, meningkatkan jumlah korban tewas menjadi lima. Ini belum dikonfirmasi oleh pejabat.
Sementara Russia Today memberitakan, warga yang terluka termasuk seorang anak berusia 10 tahun, sementara 11 gedung apartemen dan sedikitnya 39 rumah rusak.
Tampaknya itu adalah kerusakan satu hari terburuk di kota itu sejak Rusia meluncurkan kampanye militernya di Ukraina pada akhir Februari.
Gladkov sebelumnya mengatakan beberapa "ledakan keras" terdengar semalam dan sebuah bangunan terbakar.
“Kami sedang bekerja untuk menentukan penyebabnya,” tulisnya, menambahkan bahwa pertahanan udara mungkin telah mendeteksi proyektil yang masuk.
Baca juga: Gudang Amunisi di Selatan Kota Belgorod Rusia Meledak
Surat kabar Rusia Komsomolskaya Pravda melaporkan bahwa Belgorod ditembaki dari wilayah Ukraina sekitar pukul 3 pagi waktu setempat.
Rekaman kamera keamanan, yang diposting di media sosial, menunjukkan ledakan besar di kota itu.
Juga pada hari Minggu, Gubernur Wilayah Kursk Roman Starovoyt mengatakan dua pesawat tak berawak Ukraina ditembak jatuh setelah menyeberang ke Rusia.
Pihak berwenang Rusia berulang kali menuduh Ukraina menembaki kota-kota dan desa-desa yang dekat dengan perbatasan.
Bulan lalu, para pejabat mengatakan rumah-rumah rusak di desa Hotmyzhsk, juga di Wilayah Belgorod.
Rusia mengirim pasukan ke Ukraina pada 24 Februari, dengan alasan kegagalan Kiev untuk mengimplementasikan perjanjian Minsk, yang dirancang untuk memberi wilayah Donetsk dan Lugansk status khusus di dalam negara Ukraina.
Protokol, yang ditengahi oleh Jerman dan Prancis, pertama kali ditandatangani pada 2014.
Mantan Presiden Ukraina Petro Poroshenko sejak itu mengakui bahwa tujuan utama Kiev adalah menggunakan gencatan senjata untuk mengulur waktu dan “menciptakan angkatan bersenjata yang kuat.”
Baca juga: Ukraina Mulai Serang Wilayah Rusia, Gudang Persenjataan di Belgorod Diledakkan
Pada Februari 2022, Kremlin mengakui republik Donbass sebagai negara merdeka dan menuntut agar Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan blok militer Barat mana pun.
Kiev menegaskan serangan Rusia benar-benar tidak beralasan.
Kilang Minyak Rusia Jadi Sasaran
Drone kamikaze milik Ukraina terbang rendah menuju kilang minyak Novoshakhtinsk, Rusia.
Drone tersebut kemudian menabrak kilang minyak Rusia, hingga mengakibatkan ledakan super besar.
Insiden itu terekam dalam sebuah video dan beredar luas.
Mengutip dari dailymail.co.uk, Rabu (22/6/2022), api langsung melalap gedung dan asap hitam tampak membumbung tinggi dari fasilitas strategis tersebut.
Tentara Rusia yang melihat insiden ledakan itu terdengar kepanikan saat melihat drone Ukraina terbang rendah menuju ke kilang minyak.
Drone kamikaze Ukraina itu merupakan kendaraan udara tanpa awak.
Rekaman dari tempat kejadian menunjukkan petugas pemadam kebakaran berjuang untuk menahan kobaran api.
Baca juga: Rusia Tuntut Ukraina Bertanggung Jawab Atas Serangan Rudal ke Kota Perbatasan Belgorod
Pertahanan udara Rusia gagal menghalau drone yang masuk, awalnya dilaporkan sebagai Bayraktar buatan Turki, tetapi kemudian dikatakan sebagai UAV PD-1 atau PD-2 Ukraina.
Dari laporan dailymail.co.uk, disebutkan drone itu merupakan satu dari dua drone yang menargetkan kilang minyak.
Satu drone berhasil meledakkan kilang minyak, sementara drone lainnya tergeletak di tanah di antara dua tangki minyak raksasa.
Kilang Novoshakhtinsk dilaporkan merupakan pemasok minyak terbesar di Rusia selatan.
Layanan pers kantor pusat regional Kementerian Situasi Darurat Rusia mengakui kebakaran tersebut.
Tak ada ancaman kebakaran akan meluas dan tak ada korban jiwa dalam insiden itu.