Paus Fransiskus Tepis Kabar akan Mengundurkan Diri
Pemimpin Gereja Katolik Roma Paus Fransiskus menepis laporan berencana mengundurkan diri dalam waktu dekat.
Editor: Hasanudin Aco
Ditanya kapan dia berpikir itu mungkin, dia berkata, "Kami tidak tahu. Tuhan akan menjawab."
Wawancara berlangsung pada hari dia akan berangkat ke Republik Demokratik Kongo dan Sudan Selatan, perjalanan yang harus dia batalkan karena dokter mengatakan Paus mungkin juga harus batal ke Kanada pada 24-30 Juli kecuali dia setuju menjalani terapi 20 hari tambahan dan istirahat untuk lutut kanannya.
Dia mengatakan keputusan untuk membatalkan perjalanan ke Afrika menyebabkan dia "sangat menderita", terutama karena dia ingin mempromosikan perdamaian di kedua negara.
Paus Fransiskus menggunakan tongkat saat dia berjalan ke ruang resepsi di lantai dasar wisma Santa Marta tempat dia tinggal sejak pemilihannya pada tahun 2013, menghindari apartemen kepausan di Istana Apostolik yang digunakan oleh para pendahulunya.
Ruangan itu memiliki salinan salah satu lukisan favorit Paus Fransiskus, Mary, Untier of Knots, yang dibuat sekitar tahun 1700 oleh Joachim Schmidtner dari Jerman.
Ditanya bagaimana keadaannya, Paus bercanda, "Saya masih hidup!"
Dia memberikan rincian penyakitnya untuk pertama kalinya di depan umum, mengatakan dia menderita "patah tulang kecil" di lutut ketika dia salah melangkah saat ligamen meradang.
"Saya baik-baik saja, saya perlahan-lahan menjadi lebih baik," katanya, menambahkan patah tulang itu membaik, dibantu terapi laser dan magnet.
Paus Fransiskus juga menepis desas-desus temuan kanker setahun yang lalu ketika dia menjalani operasi enam jam untuk mengangkat bagian dari usus besarnya karena divertikulitis, suatu kondisi yang umum terjadi pada orang lanjut usia.
"Itu (operasi) sukses besar," katanya, sambil menambahkan, dokter tidak memberi tahunya tentang kanker yang diduga sebagian orang. Paus menganggap itu sebagai gosip saja.
Tapi dia mengatakan tidak ingin dioperasi pada lututnya, karena anestesi umum pada operasi tahun lalu memiliki efek samping negatif.
Diundang ke Indonesia
Presiden Joko Widodo telah mengundang Paus Fransiskus untuk datang ke Indonesia.
Undangan tersebut disampaikan oleh Menteri Agama (Menag) Yagut Cholil Qoumas yang melakukan kunjungan kerja ke Vatikan.