2 Menteri Inggris Mundur, Pemerintahan PM Boris Johnson Dilanda Krisis
Dua menteri Inggris mengundurkan diri dari kabinet, pemerintahan Perdana Menteri Boris Johnson terancam jatuh ke dalam krisis.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Dua menteri Inggris telah mengundurkan diri dari kabinet.
Hal itu menjadi pukulan terbaru terhadap kepemimpinan Perdana Menteri Boris Johnson, yang dapat menjerumuskan pemerintahnya ke dalam krisis.
Menteri Kesehatan Sajid Javid dan Menteri Keuangan Rishi Sunak mengumumkan pengunduran diri mereka dalam selang waktu hitungan menit pada hari Selasa (5/7/2022).
Pengunduran diri itu terjadi ketika Johnson meminta maaf atas kesalahan karena tidak menyadari bahwa seorang mantan menteri yang dia tunjuk bertanggung jawab atas perawatan pastoral tidak cocok untuk pekerjaan di pemerintahan setelah pengaduan pelanggaran seksual yang diperbuat.
Kesalahan mantan menteri itu pun menimbulkan rasa malu yang melanda pemerintahan Johnson.
Dalam surat pengunduran diri mereka kepada perdana menteri, kedua menteri membidik kemampuan Johnson untuk menjalankan pemerintahan yang mematuhi standar, sebagaimana dilansir Al Jazeera.
Baca juga: Benarkah Inggris Sedang Siapkan Perang Langsung Dengan Rusia? Ini Jawaban PM Boris Johnson
Javid mengatakan dia telah kehilangan kepercayaan pada kemampuan Johnson untuk memerintah demi kepentingan nasional setelah serangkaian skandal.
Dia mengatakan Johnson "tidak bisa lagi melanjutkan dengan hati nurani yang baik".
Javid mengatakan bahwa banyak anggota parlemen dan publik telah kehilangan kepercayaan pada kemampuan Johnson untuk memerintah demi kepentingan nasional.
"Saya menyesal untuk mengatakan, bahwa jelas bagi saya bahwa situasi ini tidak akan berubah di bawah kepemimpinan Anda - dan karena itu Anda juga kehilangan kepercayaan dari saya," kata Javid dalam sebuah surat kepada Johnson.
Sunak mengatakan dia dengan tidak bisa melanjutkan dan mengatakan bahwa “kita tidak bisa terus seperti ini”.
“Masyarakat sudah sepatutnya mengharapkan pemerintahan berjalan dengan baik, kompeten dan serius."
"Saya menyadari ini mungkin pekerjaan menteri terakhir saya, tetapi saya percaya standar ini layak untuk diperjuangkan dan itulah sebabnya saya mengundurkan diri, ”katanya di Twitter.
Surat kabar Daily Telegraph kemudian melaporkan bahwa Johnson menunjuk kepala stafnya Steve Barclay sebagai menteri kesehatan berikutnya.