Putin Tantang Negara Barat Berperang, ‘Biarkan Mereka Mencoba’
Putin juga telah bersumpah untuk mengalahkan negara Barat di 'medan perang' dan menyarankan dia bisa meningkatkan ekskalasi perang di Ukraina.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM -- Pemimpin Rusia Vladimir Putin menantang negara-negara Barat untuk mencoba dan menghadapi tentaranya.
“Mereka ingin mengalahkan kita di medan perang - biarkan mereka mencoba,” kata Putin saat dia menuduh AS melakukan 'puluhan tahun agresi ekstrim'.
Putin juga telah bersumpah untuk mengalahkan negara Barat di 'medan perang' dan menyarankan dia bisa meningkatkan ekskalasi perang di Ukraina.
Ia mengumumkan pada pertemuan televisi dengan anggota parlemen sore ini: 'Hari ini kami mendengar bahwa mereka ingin mengalahkan kami di medan perang.
Baca juga: 1.500 Tentara Ukraina Sudah Berada di Inggris, Bersiap Jalani Pelatihan Militer
'Yah, apa yang bisa saya katakan - biarkan mereka mencoba.
Putin menambahkan: 'Barat kolektif, yang dipimpin oleh AS, telah sangat agresif terhadap Rusia selama beberapa dekade.'
Dia berpendapat bahwa Rusia 'belum memulai sesuatu yang serius di Ukraina'.
Pemimpin Kremlin iini menambahkan dengan kata-kata tidak menyenangkan: 'Kami belum benar-benar memulai apa pun’.
“Kami telah mendengar berkali-kali bahwa Barat ingin melawan kami sampai Ukraina terakhir. Ini adalah tragedi bagi rakyat Ukraina, tetapi tampaknya semuanya mengarah ke sana”.
'Barat merosot menjadi totalitarianisme. Ia telah gagal dalam upaya barunya untuk menahan Rusia. Kita sekarang berada di awal transisi ke dunia multi-kutub.'
Komentar menantang itu muncul saat pasukan Ukraina mengibarkan bendera di atas Pulau Ular untuk pertama kalinya sejak mereka merebut kembali kepulauan Laut Hitam itu pekan lalu.
Kepala penjaga Arut Papoian mengatakan: 'Pulau Ular selalu menjadi milik Ukraina dan akan selalu begitu. Dan tidak ada pendudukan sementara yang akan mengubah itu.
'Segera semua Ukraina akan dibebaskan. Kita akan menang bersama.'
Rusia meninggalkan pos terdepan dalam 'isyarat niat baik' hanya beberapa hari setelah angkatan bersenjata Ukraina meluncurkan serangan roket yang melumpuhkan.
Baca juga: Belanda Back Up Militer Ukraina dengan Peralatan Perang Senilai 170 Juta Euro