Kronologis Penembakan Mantan PM Shinzo Abe, Penangkapan Pelaku Hingga Abe Dinyatakan Meninggal
Berikut kronologis penembakan terhadap mantan PM Jepang Shinzo Abe, penanganan aparat hingga Abe dinyatakan meninggal dunia pukul 17.05.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Mantan Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe dinyatakan meninggal dunia pada Jumat (8/7/2022) sore pukul 17.05 waktu setempat.
Shinzo Abe menghembuskan napas terakhir setelah kritis akibat ditembak dan sempat menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
Shinzo Abe ditembak Jumat pagi saat sedang menyampaikan pidatonya dalam kampanye untuk anggota partainya di Kota Nara, Jepang.
Pelaku penembakan, Tetsuya Yamagami (41), seorang mantan anggota badan beladiri Marinir Jepang (MSDF) ditangkap tak lama setelah melakukan aksinya.
Baca juga: Shinzo Abe di Mata Vladimir Putin: Negarawan Luar Biasa, Ciptakan Hubungan Bertetangga yang Baik
Kepolisian Jepang mengungkap penembakan yang dilakukan Tetsuya Yamagami (41) terhadap mantan PM Jepang Shinzo Abe karena dendam terkait kelompok agama tertentu di Jepang.
"Pelaku Tetsuya Yamagami punya dendam kepada Shinzo Abe terkait dengan kelompok agama yang berafiliasi ke Korea," ungkap sumber Tribunnews.com.
Menurut rumor yang beredar, di masa lalu Shinzo Abe juga ikut membantu kelompok keagamaan tersebut meskipun tak ada bukti kuat hingga saat ini.
"Tetsuya Yamagami terseret isu tersebut sehingga menjadi dendam kepada Abe," kata sumber itu.
"Namun kalau kami melihatnya kuncinya adalah kesulitan hidup Yamagami lalu dipicu dengan rasa dendam ke bidang kelompok agama yang diisukan didukung oleh Abe," tambahnya.
Polisi masih mencari detail kasus tersebut seperti rute akuisisi perencanaan Tetsuya Yamagami membunuh dan metode pembuatan senjata api, dan melanjutkan dengan penjelasan motifnya di samping menyita buku bank untuk melihat arus keuangan tersangka Yamagami.
Kronologis kejadian
Menurut keterangan Direktur Kepolisian bagian pembunuhan Kepolisian Nara, Kazuhiro Nakanishi, Jumat (8/7/2022) malam, sebelum kejadian penembakan, Yamagami naik kereta api, keluar dari Stasiun Kintetsu Yamato-Saidaiji Nara pintu Utara (daerah Saidaiji Higashimachi Nara).
Baca juga: Tetsuya Yamagami Terseret Isu Terkait Kelompok Agama di Jepang Hingga Dendam kepada Shinzo Abe
Sementara Shinzo Abe berpidato di sudut dekat pusat penyeberangan pejalan kaki yang mengarah dari putaran di depan stasiun.
Lokasinya jalan kaki dari stasiun kereta hanya sekitar 5 menit.
Pada saat mantan Perdana Menteri Abe naik ke panggung, pria itu pindah ke sisi berlawanan dari lokasi tempat dia semula, di dekat halte bus di stasiun putar.
Bagian belakang Abe itu adalah blindspot (titik buta) dari mantan Perdana Menteri Shinzo Abe.
Pihak keamanan tampak "kecolongan" di sisi itu sehingga pelaku dengan mudah bisa menembakkan pistol rakitannya kepada Abe.
Menurut seorang wanita yang berada di dekatnya, pria itu bertepuk tangan ketika mantan Perdana Menteri Abe naik ke atas panggung.
Satu atau dua menit setelah pidato dimulai, dia berjalan dari dekat halte bus dan mendekati ke belakang mantan Perdana Menteri Abe dengan jarak sekitar 4 meter dari Abe.
Setelah dua menit Abe berpidato, Yamagami menembak, pertama mengenai bagian leher kiri Abe.
Lalu Abe berputar melihat ke arah Yamagami dan pelaku menembak lagi mengenai dada kanan Abe.
Baca juga: Ivanka Trump Bersedih, Kenang Sifat Bijaksana dan Hangat Shinzo Abe
Peluru menembus dada Abe dan merusak bagian jantungnya.
Bersamaan dengan tembakan muncul pula teriakan, pengeras suara mendengungkan kata-kata dari seorang lelaki, "Apakah ada perawat di sekitar sini?" dan "Panggil ambulans secepatnya," menciptakan suasana yang bising saat itu.
Lalu muncul dua wanita berusaha memberikan pernapasan buatan kepada Abe, beberapa pria juga ikut membantu.
Teriakan juga muncul kepada masyarakat agar segera mengambilkan AED untuk Abe.
Sekitar 5 menit kemudian datanglah ambulans dan segera membawa Abe ke lokasi helikopter di mana Doctor Heli telah menunggu, yang kemudian langsung membawanya ke Rumah Sakit Universitas Medis Nara di Kota Kashihara, Prefektur Nara.
Namun nyawa Shinzo Abe tak tertolong dan mengembuskan napas terakhir jam 17.03 waktu Jepang yang diumumkan resmi pihak rumah sakit kemarin.
Pelaku pembunuhan, Yamagami tinggal di Omiya-cho Nara, pada tahun 2002-2005 bekerja sebagai anggota pasukan beladiri Marinir Jepang.
Setelah itu tidak jelas pekerjaannya alias pengangguran sampai akhirnya Yamagami terdaftar di perusahaan pengiriman di Prefektur Osaka selama sekitar satu setengah tahun hingga Mei 2022.
Dia kemudian dikirim ke gudang di Prefektur Kyoto untuk membawa barang bawaan dengan forklift, sebagai pekerja kasar.
Orang yang bertanggung jawab atas perusahaan pengiriman itu mengatakan, "Saya memiliki kesan yang tenang mengenai dia karena hanya ada sedikit kata."
Baca juga: Mantan PM Jepang Shinzo Abe Meninggal, Jusuf Kalla Ucapkan Belasungkawa dan Merasa Kehilangan
Karyawan yang lain mengatakan, "Dia jarang menghabiskan waktu dengan orang-orang di sekitar saya, dan tampaknya dia makan siang di mobil pribadinya."
Pada bulan April, Yamagami menawarkan diri untuk pensiun dari perusahaan pengirim dengan mengatakan bahwa dia "sakit".
Dikatakan bahwa dia berhenti pada pertengahan Mei setelah mengambil cuti berbayar.
Sedangkan Shinzo Abe menjadi perdana menteri pada usia termuda 52 tahun setelah perang, dan total masa jabatannya 3.188 hari adalah PM Jepang yang terlama dalam sejarah.
Berikut kronologis detik-detik aksi penembakan yang dilakukan Tetsuya Yamagami terhadap Shinzo Abe pada Jumat (8/7/2022) kemarin, langkah yang dilakukan aparat kepolisian hingga Shinzo Abe dinyatakan meninggal dunia setelah mengalami kritis.
- Pukul 11.30: mantan Perdana Menteri Shinzo Abe (67), yang sedang memberikan pidato di jalan-jalan pemilihan rumah sakit dekat Stasiun Kintetsu Yamato-Saidaiji di Kota Nara, ditembak dua kali dari belakang.
- Pukul 11.32: Polisi Prefektur Nara menangkap Tetsuya Yamagami (41) di Kota Nara atas dugaan percobaan pembunuhan.
- Pukul 11.40: Kepolisian membentuk markas penanggulangan dengan jumlah anggota tim 90 orang polisi.
- Pukul 11.53: Sebuah helikopter dokter (Doctor Heli) tiba di dekat lokasi.
- Pukul 11.54: Ambulans yang membawa Shinzo Abe berangkat dari tempat kejadian.
- Pukul 11.57: Petugas memindahkan Abe ke helikopter dokter.
- Pukul 12.13: Helikopter dokter lepas landas.
- Pukul 12.20: Helikopter dokter tiba di Rumah Sakit Universitas Kedokteran Nara.
- Sekitar pukul 15.30: Pejabat asosiasi pendukung Abe berkumpul di kantor Abe di Kota Shimonoseki, Prefektur Yamaguchi.
Baca juga: Motif Pelaku Penembakan Shinzo Abe, Merasa Tidak Puas, Dendam pada Organisasi Tertentu
- Pukul 12.38: Perdana Menteri Fumio Kishida, yang menyelesaikan pidato jalanan di "Stasiun Jalan Sagae" di Kota Sagae, Prefektur Yamagata, berangkat dari stasiun Pasukan Bela Diri Darat Kamimachi di Kota Higashine, Prefektur Yamagata dengan jalur darat - lalu naik Helikopter menuju Kantor PM Jepang Tokyo dan tiba sekitar jam 14.29.
- Pukul 14.00 siang: Gubernur Tokyo Yuriko Koike mengatakan pada konferensi pers reguler, "Untuk alasan apapun, kebiadaban semacam ini tidak dapat dimaafkan."
- Pukul 14.05: Kazuo Shii, ketua Partai Komunis, memberikan pidato jalanan di Kita-ku, Osaka. Shii menekankan, "Ada permintaan dari Polisi Prefektur Osaka untuk memperkuat keamanan kampanye."
- Pukul 14.20: Gubernur Tsugumasa Muraoka dari Prefektur Yamaguchi mengatakan tentang Abe di kantor prefektur, "Saya telah didukung oleh berbagai upaya prefektur. Saya berharap yang terbaik untuk Anda (Red. Shinzo Abe)."
Akio Ito, ketua asosiasi pendukung Abe, berkata di depan kantor di Shimonoseki, "Saya hanya ingin Anda selamat."
- Pukul 14.29: Setelah Perdana Menteri Kishida dipindahkan dengan pesawat angkut udara, dia tiba di helipad atap Kantor Perdana Menteri dengan helikopter Pasukan Bela Diri Darat.
- Pukul 14.30: Mantan sekretaris Abe, Shintaro Maeda, Wali Kota Shimonoseki, memberikan komentar bahwa dia "tidak tahu apa-apa".
- Pukul 14.47: Perdana Menteri Fumio Kishida sambil menangis berkata, "Saya berdoa dari lubuk hati saya bahwa saya akan menyelamatkan hidup dia. Barbarisme licik yang terjadi selama pemilihan yang mengoyak dasar demokrasi. Saya tidak bisa memaafkan pelaku pembunuhan. "
- Pukul 17.03: Konfirmasi meninggalnya Shinzo Abe.
- Pukul 17.17: Polisi Prefektur Nara mencari dan menggeledah kondominium rumah Yamagami di Kota Nara.
- Setelah jam 6 sore: Profesor Hideyoshi Fukushima dari Rumah Sakit Universitas Kedokteran Nara, mengadakan konferensi pers. Saat tiba di rumah sakit, dia menjelaskan bahwa Shinzo Abe dalam keadaan cardiopulmonary arrest.
Baca juga: Dunia Kutuk Penembakan Mantan PM Jepang Shinzo Abe, Dubes Rusia Sebut Insiden Biadab
- Pukul 18.55: Perdana Menteri Kishida tampak lemas setelah kematian Abe, dan menyatakan di Kantor Perdana Menteri, "Saya benar-benar minta maaf dan saya tidak bisa berkata apa-apa."
- Sekitar pukul 19.30: Shigeru Ishiba, mantan sekretaris jenderal Partai Demokrat Liberal, mengatakan mengenai Abe di Kota Kurayoshi, Prefektur Tottori, "Dia semua tentang politik. Dia adalah orangnya."
- Sekitar jam 21.45: Polisi Prefektur Nara memberikan jumpa pers dipimpin Direktur Kepolisian bagian pembunuhan Kepolisian Nara, Kazuhiro Nakanish yang mengumumkan juga pistol rakitan Yamagami dengan panjang 40 cm tinggi 20 cm dan berat masih dirahasiakan.
Jenazah Abe Dibawa ke Shibuya
Terkini, jenazah mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dibawa menuju rumah kediamannya di Shibuya, Tokyo.
Mobil yang membawa jenazah mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe meninggalkan rumah sakit Universitas Medis Nara di Kota Kashihara, Prefektur Nara, Sabtu (9/7/2022) pukul 05.50 waktu Jepang.
Terlihat pula istri Shinzo Abe, Akie Abe duduk di mobil jenazah tersebut.
Akie Abe tampak menundukkan kepalanya menghormati para wartawan yang meliput kepergian rombongan mobil tersebut.
Tampak juga pengamanan jalur dilakukan oleh anggota kepolisian serta satpam setempat.
Mantan Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe dinyatakan meninggal dunia pada Jumat (8/7/2022) sore waktu setempat.
Abe menghembuskan napas setelah sempat menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
Dia ditembak Jumat pagi saat sedang menyampaikan pidatonya dalam kampanye untuk anggota partainya di Kota Nara, Jepang.
Pelaku penembakan, Tetsuya Yamagami (41), seorang mantan anggota badan beladiri Marinir Jepang (MSDF) ditangkap tak lama setelah melakukan aksinya.
Perdana Menteri (PM) Fumio Kishida sebelumnya menggambarkan Abe sedang dalam 'kondisi serius' setelah tidak sadarkan diri pasca mengalami tembakan pada bagian dada.
Abe dinyatakan meninggal pada usia 67 tahun.
Dia merupakan Perdana Menteri terlama di Jepang dengan dua masa jabatan dari periode 2006 hingga 2007 dan 2012 hingga 2020.
Masa jabatan Abe diwarnai oleh skandal dan perselisihan.
Dia akhirnya mengundurkan diri dengan alasan kesehatan yang buruk.
Abe kemudian mengakui sedang menderita penyakit yang didiagnosis sebagai kolitis ulserativa.
Kendati mengaku sedang sakit, Abe tetap mendominasi Partai Demokrat Liberal (LDP).
Ia memimpin faksi terbesar partai dan ada pembicaraan bahwa dirinya sedang mempertimbangkan untuk kembali ke panggung politik jika ada kesempatan.
Pencapaian rekor Abe sebagai perdana menteri sebelum mengundurkan diri pada 2020, ditunjukkan dengan membawa stabilitas ke Jepang setelah enam pemerintahan.
Ia membantu Jepang keluar dari siklus deflasi, menghadapi pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang mempertanyakan satu-satunya aliansi militer negara itu, dan bekerja untuk meningkatkan hubungan dengan mitra dagang terbesarnya China, yang paling bermusuhan dalam beberapa dekade saat dirinya menjabat.
Abe mungkin paling dikenal karena rencananya untuk menghidupkan kembali ekonomi Jepang yang lesu melalui pelonggaran moneter yang belum pernah terjadi sebelumnya dan reformasi peraturan yang akhirnya diberi label 'Abenomics'.
Ia dipandang sebagai tangan yang sanggup mengkonsolidasikan kekuatan selama rekor jabatan kali kedua, dan mampu mengatasi skandal.
Ini termasuk salah satu yang terungkap pada 2017 atas alokasi lahan pemerintah yang dipertanyakan untuk sekolah yang diberikan kepada rekanan Abe dan istrinya Akie.
Abe memainkan peran utama dalam memenangkan Olimpiade 2020 untuk Tokyo, yang kemudian ditunda satu tahun hingga 2021 karena pandemi virus corona (Covid-19).
Sementara itu beasiswa (ke Jepang), belajar gratis di sekolah bahasa Jepang di Jepang, serta upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif.
Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.