Shinzo Abe Tewas Ditembak, Pengamat Sarankan Pengamanan Pejabat di Indonesia Perlu Jadi Perhatian
Kasus penembakan Shinzo Abe sebaiknya menjadi bahan pemikiran badan intelijen, Polri dan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) di Indonesia.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Belakangan ini marak penembakan di sejumlah negara.
Jika biasanya penembakan sering terjadi di Amerika Serikat.
Namun kini beberapa hari terakhir juga terjadi di luar Amerika seperti pekan lalu di Kanada dan kemarin di Jepang.
Penembakan di Jepang menyedot perhatian dunia.
Pasalnya korbannya adalah Mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe.
Baca juga: Jepang Negara Teraman di Dunia Tapi Mengapa Terjadi Penembakan Terhadap Eks PM Shinzo Abe?
Mengenai hal tersebut, Indonesia diminta mewaspadai kemungkinan dampak dari peristiwa penembakan tersebut,
Pembunuhan Abe disebut bisa menginspirasi tindakan serupa kepada pejabat di Indonesia.
Pendapat ini disampaikan Pengamat Intelijen Marsda Purnawirawan TNI Prayitno Ramelan dalam keterangan yang diterima Kompas.TV, Sabtu (9/7/2022).
Menurutnya, aksi pelaku bernama Tetsuya Yamagami yang menyerang Abe seorang diri dapat mengilhami pelaku teror lainnya bertindak seorang diri.
Dalam istilah intelijen, kata Prayitno, tindakan terror seorang diri disebut 'lone wolf'.
“Secara psikologis, kasus ini bukan tidak mungkin bisa menginspirasi baik lone wolf, mereka-mereka yang tidak puas atau juga kelompok radikal di negara lain termasuk di Indonesia,” ungkapnya.
Dia mengatakan, pembunuh Shinzo Abe pun bisa saja terinspirasi dari sejumlah kasus penembakan acak di Amerika Serikat yang belakangan diketahui para pelakunya beraksi seorang diri.
“Bila dia (Tetsuya Yamagami) lone wolf, mungkin bisa saja terinsipirasi beberapa kasus penembakan di Amerika Serikat dan beberapa negara lain baru-baru ini,” ungkapnya.
Dia mengatakan kasus penembakan Shinzo Abe sebaiknya menjadi bahan pemikiran badan intelijen, Polri dan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) di Indonesia.