Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Shinzo Abe Tewas Ditembak, Pengamat Sarankan Pengamanan Pejabat di Indonesia Perlu Jadi Perhatian

Kasus penembakan Shinzo Abe sebaiknya menjadi bahan pemikiran badan intelijen, Polri dan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) di Indonesia.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Shinzo Abe Tewas Ditembak, Pengamat Sarankan Pengamanan Pejabat di Indonesia Perlu Jadi Perhatian
AFP/STR
Seorang pria (bawah) yang diduga menembak mantan perdana menteri Jepang Shinzo Abe dijatuhkan oleh polisi di Stasiun Yamato Saidaiji di kota Nara pada 8 Juli 2022. - Shinzo Abe ditembak di sebuah acara kampanye pada 8 Juli, kata juru bicara pemerintah, ketika media lokal melaporkan perdana menteri terlama di negara itu tidak menunjukkan tanda-tanda vital. (Photo by Yomiuri Shimbun / AFP) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA  –  Belakangan ini marak penembakan di sejumlah negara.

Jika biasanya penembakan sering terjadi di Amerika Serikat.

Namun kini beberapa hari terakhir juga terjadi di luar Amerika seperti pekan lalu di Kanada dan kemarin di Jepang.

Penembakan di Jepang menyedot perhatian dunia.

Pasalnya korbannya adalah Mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe.

Baca juga: Jepang Negara Teraman di Dunia Tapi Mengapa Terjadi Penembakan Terhadap Eks PM Shinzo Abe?

Mengenai hal tersebut, Indonesia diminta  mewaspadai kemungkinan dampak dari peristiwa penembakan tersebut,

Pembunuhan Abe disebut bisa menginspirasi tindakan serupa kepada pejabat di Indonesia.

Berita Rekomendasi

Pendapat ini disampaikan Pengamat Intelijen Marsda Purnawirawan TNI Prayitno Ramelan dalam keterangan yang diterima Kompas.TV, Sabtu (9/7/2022).

Menurutnya, aksi pelaku bernama Tetsuya Yamagami yang menyerang Abe seorang diri dapat mengilhami pelaku teror lainnya bertindak seorang diri.

Dalam istilah intelijen, kata Prayitno, tindakan terror seorang diri disebut 'lone wolf'.

“Secara psikologis, kasus ini bukan tidak mungkin bisa menginspirasi baik lone wolf, mereka-mereka yang tidak puas atau juga kelompok radikal di negara lain termasuk di Indonesia,” ungkapnya.

Dia mengatakan, pembunuh Shinzo Abe pun bisa saja terinspirasi dari sejumlah kasus penembakan acak di Amerika Serikat yang belakangan diketahui para pelakunya beraksi seorang diri.

“Bila dia (Tetsuya Yamagami) lone wolf, mungkin bisa saja terinsipirasi beberapa kasus penembakan di Amerika Serikat dan beberapa negara lain baru-baru ini,” ungkapnya.

Dia mengatakan kasus penembakan Shinzo Abe sebaiknya menjadi bahan pemikiran badan intelijen, Polri dan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) di Indonesia.

Terutama terkait pengamanan pejabat, mantan pejabat serta pemimpin nasional.

Apalagi, kata Prayitno, situasi dinamika politik menjelang Pemilihan Presiden 2024 semakin hangat.

Persaingan yang mulai muncul antara partai politik, perorangan maupun kelompok, bisa menuju ke arah yang ekstrem.

Dia mengingatkan di Indonesia masih ada kelompok teroris Al Qaeda, ISIS serta organisasi masyarakat garis keras yang dilarang pemerintah.

“Sel-sel tidur itu masih ada dan bukan tidak mungkin, mereka terinspirasi mengirim pesan eksistensi dengan aksi spektakuler yang tidak terpikirkan sebelumnya,” ujar Prayitno.

Menurutnya, modus lone wolf bisa digunakan, karena memang aksi teror tidak harus memakan jumlah korban banyak.

“Nilai tinggi sasaran yang berdampak besar psikologisnya bisa menjadi pilihan mereka,” ujarnya.

Motif Pelaku Penembakan

Pelaku yang membuat Shinzo Abe mantan PM Jepang tewas ditembak mengaku dendam dengan politisi tersebut.

Polisi pada Jumat (8/7/2022) mengatakan, pelaku mengaku sengaja menargetkan Shinzo Abe karena menyimpan dendam terhadap organisasi yang dia yakini terkait dengan mantan PM Jepang tersebut.

"Tersangka menyatakan bahwa dia menyimpan dendam terhadap organisasi tertentu, dan dia melakukan tindak kejahatan karena yakin mantan perdana menteri Abe memiliki hubungan dengan itu," kata seorang polisi senior di wilayah Nara, Jepang, kepada wartawan dikutip dari AFP.

Namun, dia menolak memberikan rincian lebih lanjut.

Shinzo Abe mantan PM Jepang ditembak pada pukul 11.30 waktu setempat saat berpidato di kota Nara, dekat Stasiun Yamato-Saidaiji Jumat (8/7/2022).

Dikutip dari NHK, pelaku bernama Tetsuya Yamagami (41) yang tinggal di kota Nara. Ia dikenakan tuduhan percobaan pembunuhan.

Adapun motif Tetsuya Yamagami menembak Shinzo Abe adalah tidak puas dengan eks PM Jepang itu dan hendak membunuhnya.

Motif itu diungkap pelaku saat diinterogasi oleh polisi. Tetsuya kini ditahan di kantor polisi Nara Nishi.

Seorang pejabat Kementerian Pertahanan Jepang berujar, senjata yang dipakai pelaku tampaknya buatan tangan.

Pelaku pernah bekerja untuk Pasukan Bela Diri Maritim selama tiga tahun hingga sekitar 2005.

Dikutip dari kantor berita AFP, Pasukan Bela Diri Maritim termasuk dalam bagian Angkatan Laut Jepang.

Setelah mantan PM Jepang ditembak, Shinzo Abe dilarikan ke rumah sakit pada pukul 11.54 dan langsung ditangani dokter. Shinzo Abe meninggal pada Jumat sore.

Sumber: Kompas.TV/Kompas.com/NHK/AFP

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas