Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

LDP Berharap Kemenangan di Pemilu Majelis Tinggi Jepang Usai Kematian Petingginya Shinzo Abe

Koalisi Penguasa Jepang diprediksi akan memenangkan suara terbanyak dalam Pemilu Majelis Tinggi Jepang pasca insiden pembunuhan Shinzo Abe.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Dewi Agustina
zoom-in LDP Berharap Kemenangan di Pemilu Majelis Tinggi Jepang Usai Kematian Petingginya Shinzo Abe
Twitter @jokowi/AFP
Mantan PM Jepang, Shinzo Abe dan pelaku penembakan Abe, Tetsuya Yamagami. Koalisi Penguasa Jepang diprediksi akan memenangkan suara terbanyak dalam pemilihan Dewan Penasihat Jepang pasca insiden pembunuhan Shinzo Abe. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Koalisi penguasa Jepang diproyeksikan akan memenangkan suara terbanyak dalam pemilihan Pemilu Majelis Tinggi Jepang yang diadakan hanya dua hari setelah pembunuhan mantan Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe.

Dikutip dari laman Taipei Times, Senin (1/7/2022), Partai Demokrat Liberal (LDP) yang berkuasa tempat Shinzo Abe bernaung serta mitra koalisinya Komeito diperkirakan akan mengklaim antara 69 hingga 83 dari 125 kursi Dewan Penasihat Jepang yang diperebutkan.

Bahkan sebelum pembunuhan Shinzo Abe, LDP dan Komeito telah diperkirakan akan memperkuat mayoritas kursi.

Baca juga: Pemilu di Jepang Berjalan di Bawah Bayang-bayang Pembunuhan Mantan PM Shinzo Abe

Meskipun jumlah kursi terakhir akan disoroti untuk mencari tanda-tanda apakah serangan terhadap Shinzo Abe dapat memberikan dukungan terhadap mereka.

Sementara itu, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida menegaskan bahwa pemilihan tetap dilanjutkan meskipun ada pembunuhan.

"Kita tidak boleh membiarkan kekerasan menekan pidato dan menghalangi pemilihan," kata Fumio Kishida.

Berita Rekomendasi

Sebelumnya, Shinzo Abe ditembak dari jarak dekat pada Jumat lalu saat memberikan pidato untuk kampanye anggota partainya di Kota Nara.

Ia kemudian dinyatakan meninggal karena kehilangan banyak darah di rumah sakit setempat.

Jenazahnya lalu dibawa ke rumah keluarganya di Tokyo pada Sabtu lalu.

Pembunuhan itu pun mengguncang Jepang dan mengirimkan gelombang kejutan ke seluruh dunia, memicu curahan simpati, bahkan dari negara-negara yang terkadang memiliki hubungan sulit dengan Abe, seperti China dan Korea Selatan (Korsel).

Baca juga: Suasana Duka dan Kesedihan di Jepang Sehari Setelah Penembakan Mantan PM Shinzo Abe

Sementara itu, pria yang dituduh melakukan pembunuhan, yakni Tetsuya Yamagami yang berusia 41 tahun, kini telah ditahan.

Ia mengatakan kepada polisi bahwa dirinya menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk merencanakan serangan itu.

Karena menuduh Abe memiliki hubungan dengan kelompok agama yang ia duga menyebabkan ibunya mengalami kehancuran keuangan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas