PM Jepang Fumio Kishida Tegaskan akan Memperkuat Kemampuan Pertahanan
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida menegaskan pihaknya akan melakukan penguatan kemampuan pertahanan.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida menegaskan pihaknya akan memperkuat kemampuan pertahanan.
"Kami akan melakukan penguatan kemampuan pertahanan, kemampuan serangan balik, kemampuan untuk menyerang pangkalan musuh dengan memukul pangkalan peluncuran rudal negara lain. Dan kami akan mempertimbangkan secara realistis tanpa mengecualikan semua opsi. Secara drastis memperkuat kemampuan pertahanan kami sendiri dalam lima tahun mendatang," tegas PM Fumio Kishida saat jumpa pers, Senin (11/7/2022) malam.
Mengenai kebijakan ekonomi, Perdana Menteri Fumio Kishida akan membentuk "Markas Besar Harga, Upah, dan Langkah-langkah Komprehensif Hidup" dalam minggu ini.
Baca juga: Kishida Sambut Kemenangan Besar Partai LDP, tapi Tak Tersenyum karena Ingat Kematian Shinzo Abe
PM Fumio Kishida juga menyatakan bahwa pemerintah akan bertanggung jawab penuh atas harga yang tinggi.
"Berusaha menciptakan suasana yang memudahkan sektor swasta untuk menaikkan upah," ujarnya.
Kishida menyebutkan virus corona dan invasi Rusia ke Ukraina, dan menjelaskan bahwa "ini adalah salah satu situasi paling sulit setelah perang. Administrasi darurat diperlukan."
"Kami akan menggunakan kekuatan mendengarkan dari masyarakat untuk merumuskan kebijakan yang berani dan gesit berdasarkan berbagai pendapat, terlepas dari partai yang berkuasa dan oposisi," kata PM Kishida.
Mengenai perombakan kabinet dan personel pengurus partai, Kishida mengatakan "Saya belum memutuskan sesuatu yang konkret pada saat ini. Saya ingin menghargai persatuan partai dalam menghadapi berbagai masalah berat."
Proses pemungutan suara untuk pemilihan Dewan ke-26 selesai pada Senin (11/7/2022) sore, dan "Empat Amandemen Konstitusi" dari Partai Demokrat Liberal, Komei, Nippon Ishin no Kai, dan Partai Nasional Demokrat, yang bersedia untuk mengubah Konstitusi, memenangkan lebih dari dua pertiga kursi majelis tinggi yang diperlukan untuk mengusulkan perubahan amandemen konstitusi.
"Kami akan melanjutkan upaya untuk mencapai proposal perubahan amandemen konstitusi sesegera mungkin," ungkap Perdana Menteri Fumio Kishida yang juga Presiden Partai Demokrat Liberal pada konferensi pers di markas partai, Senin kemarin.
Baca juga: Pendapatan PM Jepang Fumio Kishida Tahun 2021 Lebih dari Rp 3 Miliar
Partai Demokrat Liberal sendiri meraih kemenangan besar dengan 63 kursi, yang merupakan mayoritas dari pemilihan ulang.
Bersama dengan 13 kursi Komeito, ia memenangkan 76 kursi di partai yang berkuasa.
Partai yang berkuasa mempertahankan mayoritas majelis tinggi dengan 146 kursi, termasuk kursi yang tidak dipilih.
Perdana menteri mengatakan tentang hasil pemilihan, "Kami menerima dorongan dari orang-orang untuk melakukan yang terbaik untuk melindungi Jepang dan membuka masa depan."
Mengenai amandemen konstitusi, Kishida menyebutkan empat item amandemen konstitusi yang diajukan oleh Partai Demokrat Liberal, seperti menentukan Pasukan Bela Diri dalam Pasal 9, dan menyatakan bahwa "semua adalah masalah modern dan saya ingin memimpin diskusi di Diet menuju realisasi kebijakan partai."
"Pada sesi Diet luar biasa yang dijadwalkan musim gugur, saya sangat berharap bahwa partai-partai yang berkuasa dan oposisi akan melakukan diskusi yang lebih hidup dalam menanggapi opini publik yang diungkapkan dalam pemilihan ini," ujarnya.
Sementara itu beasiswa (ke Jepang), belajar gratis di sekolah bahasa Jepang di Jepang, serta upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif.
Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.