5 Riwayat Resesi Global, Ada The Great Depression dan Krisis Finansial Asia 1997
5 Riwayat Resesi Global, ada The Great Depression dan krisis finansial Asia 1997 yang berdampak di Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina, dll.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Daryono
The Great Depression atau Depresi Hebat adalah bencana keuangan dan ekonomi terburuk abad ke-20.
Banyak yang percaya Depresi Hebat dipicu oleh kehancuran Wall Street tahun 1929 dan kemudian diperburuk oleh keputusan kebijakan pemerintah AS yang buruk.
Masa depresi ini berlangsung hampir 10 tahun dan mengakibatkan hilangnya pendapatan besar-besaran, rekor tingkat pengangguran, dan kehilangan output, terutama di negara-negara industri.
Di Amerika Serikat tingkat pengangguran mencapai hampir 25 persen pada puncak krisis tahun 1933.
Baca juga: Apa Itu Resesi? Penyebabnya Termasuk Utang Berlebihan hingga Inflasi, Indonesia Disebut Berpotensi
Kejutan Harga Minyak OPEC tahun 1973
Krisis harga minyak ini dimulai ketika negara-negara anggota OPEC (Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak)—terutama yang terdiri dari negara-negara Arab—memutuskan untuk membalas Amerika Serikat.
Penghentian ekspor minyak ini adalah tanggapan atas pengiriman pasokan senjata AS ke Israel selama Perang Arab-Israel Keempat.
Negara-negara OPEC mendeklarasikan embargo minyak dan langsung menghentikan ekspor minyak ke Amerika Serikat dan sekutunya.
Hal ini menyebabkan kekurangan minyak besar dan lonjakan harga minyak yang parah, sehingga menyebabkan krisis ekonomi di AS serta negara maju lainnya.
Setelah krisis minyak, terjadilah inflasi yang sangat tinggi secara bersamaan (dipicu oleh lonjakan harga energi) dan stagnasi ekonomi (akibat krisis ekonomi).
Akibatnya, para ekonom menyebut era tersebut sebagai periode “stagflasi” (stagnasi ditambah inflasi), dan butuh beberapa tahun agar output pulih dan inflasi turun ke tingkat sebelum krisis.
Krisis Asia 1997
Krisis ini berasal dari Thailand pada tahun 1997 dan dengan cepat menyebar ke seluruh Asia Timur dan mitra dagangnya.
Aliran modal spekulatif dari negara-negara maju ke ekonomi Asia Timur seperti Thailand, Indonesia, Malaysia, Singapura, Hong Kong, dan Korea Selatan (saat itu dikenal sebagai “Macan Asia”) telah memicu era optimisme.