Usai Kesepakatan Ekspor Pangan Tercapai, Gudang Gandum Ukraina di Pelabuhan Odessa Dihantam Rudal
Fasilitas gudang gandum dan biji-bijian milik Ukraina yang berada di kawasan pelabuhan Odessa, dilaporkan telah terkena serangan rudal Rusia
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, KIEV – Fasilitas gudang gandum dan biji-bijian milik Ukraina yang berada di kawasan pelabuhan Odessa, dilaporkan telah terkena serangan rudal Rusia pada Sabtu (23/7/2022).
“Musuh menyerang pelabuhan perdagangan laut Odessa dengan rudal jelajah Kalibr; dua rudal ditembak jatuh oleh pasukan pertahanan udara, sementara dua lainnya menghantam infrastruktur pelabuhan,” jelas Kepala staf kepresidenan Ukraina Andriy Yermak.
Serangan tersebut terjadi tepat setelah Rusia dan Ukraina menyepakati kelanjutan ekspor biji-bijian melalui pelabuhan Laut Hitam termasuk Odessa, pada Jumat (22/7/2022) kemarin dengan tujuan untuk meredakan krisis dan lonjakan harga pangan global.
Baca juga: Finlandia Jual Bitcoin Seharga 47 Juta Dolar AS, Hasilnya akan Disumbangkan ke Ukraina
Ukraina mencatat dalam serangan pada Sabtu kemarin, setidaknya ada enam ledakan yang sengaja dihantamkan ke pelabuhan Odessa.
Meski serangan rudal Kalibr Rusia tidak menyebabkan kerusakan yang signifikan. Namun adanya serangan tersebut membuat kepercayaan PBB dan presiden Ukraina Volodymyr Zelensky hancur karena Rusia mengingkari kesepakatan untuk menciptakan keamanan dalam kegiatan ekspor pangan global.
“Menyerang target penting untuk ekspor biji-bijian sehari setelah penandatanganan perjanjian Istanbul sangat tercela dan sekali lagi menunjukkan pengabaian total Rusia terhadap hukum dan komitmen internasional,” tulisnya di Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken melalui akun Twitternya.
Imbas dari serangan yang dilakukan Rusia ini 20 juta ton biji-bijian hasil panen petani Ukraina tahun lalu, senilai 10 miliar dolar AS gagal diekspor.
Apabila kegiatan ekspor tersebut terus mengalami pengunduran, PBB khawatir krisis pangan global kian melonjak mengingat saat ini sudah ada 47 juta orang di dunia yang terancam mengalami kelaparan akut.
Tak lama dari munculnya serangan tersebut, dewan anggota Kremlin pun lantas membantah tuduhan yang diberikan Ukraina.
Lewat Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar, Kremlin menjelaskan bahwa militer negaranya tidak terlibat dalam serangan rudal di Odessa.
“Dalam kontak kami dengan Rusia, Rusia memberi tahu kami bahwa mereka sama sekali tidak ada hubungannya dengan serangan ini dan bahwa mereka memeriksa masalah ini dengan sangat cermat dan detail,” kata Akar dikutip dari Al Jazeera.
Baca juga: Susul Rusia, Korea Utara Tuduh AS Membuat Senjata Biologis di Ukraina
Meski Rusia telah menyatakan pembelaannya, namun hal tersebut belum cukup mampu membuat sejumlah pihak percaya.
Bahkan akibat serangan tersebut Kepala staf kepresidenan Ukraina Andriy Yermak meminta dunia untuk bertindak keras dengan memberikan sanksi tambahan pada Rusia yang terus mengancam ketahanan pangan global.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.