Beredar Rekaman Video Tunjukkan Tentara Rusia Kebiri Tawanan Perang Ukraina
Viral rekaman video di media sosial yang menunjukkan seorang tawanan perang Ukraina dikebiri oleh pasukan Rusia pada Kamis malam (28/7/2022).
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Beredar rekaman video di media sosial yang menunjukkan seorang tawanan perang Ukraina dikebiri oleh pasukan Rusia pada Kamis malam (28/7/2022).
Kejadian ini memicu gelombang kejut dan kemarahan di Ukraina.
The Moscow Times tidak dapat memverifikasi keaslian video secara independen.
Rekaman itu juga ditinjau oleh Guardian, awalnya diposting di saluran Telegram pro-Rusia.
The Moscow Times memilih untuk tidak menerbitkan ulang video berdurasi satu setengah menit tersebut.
Terlihat seorang tentara Rusia mengenakan topi khas bertepi lebar berwarna hitam.
Baca juga: UPDATE Perang Rusia Vs Ukraina Hari ke-157: Moskow dan Kyiv Saling Luncurkan Penyelidikan Kriminal
Dia mendekati sosok lain yang tangannya terikat dan berbaring telungkup dengan bagian belakang celananya terpotong.
Tahanan mengenakan tambalan biru dan kuning yang mengidentifikasi dia sebagai orang Ukraina.
Prajurit bertopi, yang mengenakan sarung tangan bedah biru, memegang pisau bergagang hijau
Dia lantas mengulurkan tangan untuk mengebiri korban.
Dapat terdengar teriakan penghinaan yang merendahkan pada korban saat sekumpulan tentara melumpuhkannya.
Namun, tidak jelas apa yang akhirnya terjadi pada korban dalam video tersebut.
Juga tidak mungkin untuk menentukan dengan tepat kapan atau di mana rekaman itu diambil.
Baca juga: Rusia Rekrut Ribuan Sukarelawan untuk Perang di Ukraina, Janjikan Gaji hingga Rp 71 Juta per Bulan
Ada klaim bahwa tentara Rusia itu sebelumnya difilmkan di sekitar pabrik kimia Azot di Sievierodonetsk di Ukraina timur.
Dia bertugas dengan formasi Chechnya, dikenal sebagai batalyon Akhat.
Meski belum dapat diverifikasi keaslian rekaman secara independen, rekaman video telah dibagikan secara luas di situs media pro-Rusia serta di media sosial Ukraina.
Beberapa pengguna Rusia memposting gambar yang mengejek tentara yang dikebiri.
Tanggapan beberapa pihak, beberapa yakin video itu asli
Lebih jauh, Kepala Penelitian dan Pelatihan di outlet investigasi Bellingcat, Aric Toler mengatakan kepada The Times bahwa video itu kemungkinan asli.
Toler mengatakan seorang tentara Rusia yang mengenakan topi dan gelang hitam khas yang sama dengan pria dalam video itu sebelumnya muncul dalam klip di pabrik kimia Azot di kota timur Sievierodonetsk.
Klip tersebut telah ditayangkan oleh penyiar RT yang didukung Kremlin.
Baca juga: Rusia Kerahkan Tentara Bayaran Wagner seperti Tentara Biasa di Garis Depan Ukraina
Beberapa pengamat mengklaim pria itu adalah bagian dari Batalyon Akhmat Chechnya yang ditampilkan dalam klip yang diterbitkan oleh kantor berita pemerintah RIA Novosti.
Sementara yang lain menuduh dia berasal dari republik Kalmykia Rusia.
Tindakan mengerikan
Secara terpisah, mantan analis militer dan Jenderal Australia Mick Ryan ikut berkomentar melalui cuitan Twitternya.
"Sebuah video yang menunjukkan tentara Rusia melakukan tindakan yang mengerikan dan menjijikkan terhadap seorang tawanan perang Ukraina yang tak berdaya telah beredar," tulisnya.
"Meskipun saya tidak akan memperkuat ini, saya ingin memberikan beberapa pemikiran," tuturnya.
“Pertama, dari tingkat manusia murni, saya muak bahwa satu manusia akan melakukan ini ke yang lain. Ini adalah tindakan yang bejat dan tidak manusiawi – tidak ada yang membenarkannya," ucapnya.
"Kedua, sebagai seorang prajurit, hati saya hancur melihat sesama prajurit – sekarang bukan pejuang – diperlakukan sedemikian rupa. Tidak ada tentara yang pantas mendapatkan perlakuan menjijikkan seperti itu," tegasnya.
Baca juga: Rentetan Rudal Rusia Hujani Ukraina Utara, Perbatasan dengan Belarusia
Kemungkinan sudah direkam beberapa minggu yang lalu
Akun Twitter Geolitics menemukan video itu di Sievierodonetsk — yang menunjukkan bahwa rekaman itu mungkin berumur beberapa minggu.
Pernyataan tersebut didasari bahwa pertempuran sebagian besar telah mereda sejak Rusia merebut kota itu pada akhir Juni.
Saluran Telegram Pro-Ukraina mengklaim korban tewas, dengan mayatnya diikat dan diseret melalui tanah.
Ukraina bersumpah hukum para pelaku
Video tersebut telah memicu kengerian di Ukraina, dengan pejabat di Kyiv bersumpah untuk menghukum para pelaku.
Penasihat Presiden Ukraina (Volodymyr Zelensky) Mikhailo Podolyak mengatakan di Twitter bahwa seluruh dunia perlu memahami "Rusia adalah negara kanibal yang menikmati penyiksaan dan pembunuhan".
"Tapi kabut perang tidak akan membantu untuk menghindari hukuman para algojo. Kami mengidentifikasi semua orang. Kami akan mendapatkan semua orang," tuturnya.
Baca juga: UPDATE Perang Rusia Vs Ukraina Hari ke-156: Ukraina akan Rebut Kembali Wilayah yang Dikuasai Rusia
Sementara itu, pejabat Rusia belum mengomentari rekaman itu.
Beberapa tokoh pro-Kremlin menolak video pengebirian sebagai rekaman palsu.
Mereka juga mengklaim bahwa pasukan Ukraina "diberi perintah untuk mengeksekusi" tawanan perang Rusia.
Dikatakan pula "ada cukup fakta penyiksaan dan pengebirian prajurit Rusia."
Berita lain terkait dengan Konflik Rusia Vs Ukraina
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.