Kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Asia Diiringi Kecaman dan Latihan Militer China
China gelar latihan militer saat Ketua DPR AS Nancy Pelosi berkunjung ke sejumlah negara Asia pekan ini, menyusul kemungkinan ia melawat ke Taiwan.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - China semakin keras melakukan penolakan atas kemungkinan kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan.
China menggelar latihan angkatan laut di seluruh wilayah beberapa jam sebelum Nancy Pelosi diperkirakan tiba di Asia Timur.
Diketahui, Nancy Pelosi telah memulai kunjungannya ke Asia pada pekan ini.
Kantor Pelosi mengumumkan delegasi kongres yang dipimpin Ketua DPR AS ini telah bertolak ke Asia pada Minggu (31/7/2022).
Nancy dan rombongan akan melawat ke sejumlah negara, di antaranya Singapura, Malaysia, Korea Selatan, dan Jepang.
Pernyataan itu tidak mengonfirmasi apakah atau kapan Pelosi akan menindaklanjuti rencananya untuk mengunjungi Taiwan, pulau berpemerintahan sendiri yang diklaim Beijing sebagai bagian dari wilayah kedaulatannya, lapor Financial Times.
"(Kunjungan ini dilakukan-red) untuk menegaskan kembali komitmen kuat dan tak tergoyahkan Amerika kepada sekutu dan teman-teman kita di kawasan," jelas Pelosi dalam siaran persnya.
Baca juga: Setelah Bikin Marah China, Nancy Pelosi Tak Sebut Taiwan Dalam Rencana Kunjungannya ke Asia
Baca juga: Kunjungan Nancy Pelosi ke Asia Naik Kapal Induk Bikin Marah China
Ada enam delegasi kongres yang mendampingi Pelosi selama tur Asia, termasuk kepala urusan luar negeri DPR dan komite angkatan bersenjata.
Dilansir Guardian, Pelosi telah tiba di Singapura pada Minggu malam waktu setempat, menurut pelacakan penerbangan.
Ia akan tinggal di Negeri Singa selama dua hari, menurut laporan media CNA mengutip Kementerian Luar Negeri Singapura.
Kamar Dagang Amerika di Singapura dijadwalkan menggelar pertemuan dengan Pelosi pada Senin sore.
Pekan lalu, Presiden China Xi Jinping menyinggung rencana Ketua DPR AS berkunjung ke Taiwan dalam diskusi daring bersama Presiden Joe Biden.
Dalam pertemuan itu, Jinping memperingatkan AS supaya tidak "bermain api" soal rencana Pelosi.
Kunjungan pejabat tinggi AS dipandang pemerintah China sebagai campur tangan terhadap urusan internal dengan Taiwan.
Kecaman dari China
Sejak kabar mengenai rencana Pelosi tersiar, sejumlah kecaman dari Beijing bermunculan.
Minggu lalu, jubir Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian mengatakan Beijing telah berulang kali menegaskan "posisi serius" atas rencana kunjungan Pelosi.
Dia mengatakan bahwa China siap "mengambil tindakan tegas dan kuat untuk mempertahankan kedaulatan nasional dan integritas teritorial."
Seorang juru bicara Kementerian Pertahanan China juga memperkirakan adanya tanggapan militer.
"Jika pihak AS bersikeras untuk terus maju, militer China tidak akan pernah tinggal diam dan akan mengambil tindakan tegas untuk menggagalkan setiap campur tangan eksternal dan upaya separatis untuk 'kemerdekaan Taiwan'," kata Kolonel Tan Kefei kepada China Daily, lapor BBC.
Hu Xijin, mantan editor media pemerintah mengatakan dalam postingan di media sosial pada Sabtu lalu, bahwa "tidak apa-apa (bagi Tentara Pembebasan Rakyat) untuk menembak jatuh pesawat Pelosi (jika dikawal ke Taiwan oleh jet tempur AS)".
Tokoh media di bawah Partai Komunis China ini sebelumnya juga mengatakan China harus menghukum Pelosi jika ia tidak membatalkan kunjungannya ke Taiwan.
"Angkatan Udara PLA pasti akan membuat kunjungannya menjadi aib bagi dirinya sendiri dan AS," tambah Hu.
Lu Xiang, pakar AS di Akademi Ilmu Sosial China di Beijing menjelaskan posisi Ketua DPR AS Nancy Pelosi dalam kisruh rencana kunjungan ke Taiwan.
"Pelosi adalah salah satu pemimpin nasional terpenting di AS," kata Xiang.
"Untuk orang-orang di posisinya, setiap gerakan datang dengan konsekuensi. Jika dia mengunjungi Taiwan tanpa persetujuan China akan ada konsekuensi serius, termasuk konsekuensi militer," imbuhnya.
Baca juga: Hubungan China-AS Memanas Bikin Harga Minyak Mentah Asia Anjlok
Baca juga: Setelah Bikin Marah China, Nancy Pelosi Tak Sebut Taiwan Dalam Rencana Kunjungannya ke Asia
Sementara itu, Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) menggelar latihan tembakan langsung pada Sabtu (30/7/2022) di Pingtan.
Daerah pesisir di Provinsi Fujian ini berjarak sekitar 125 km dari Taiwan.
Media pemerintah juga menyiarkan rekaman kapal perusak China yang menembakkan senjatanya di Laut China Selatan, yang diyakini akan dilayari oleh kelompok kapal induk Amerika USS Ronald Reagan setelah mengunjungi Singapura.
Administrasi Keselamatan Maritim China telah memperingatkan kapal-kapal bahwa PLA akan melakukan lebih banyak latihan tembakan langsung di area lain di Laut China Selatan pada 2 dan 3 Agustus.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)