Rusia Bombardir Ukraina Selatan, Eksportir Biji-bijian Jadi Korban
Rusia kembali melancarkan serangan pada hari Minggu (31/7) yang menargetkan kota pelabuhan Mykolaiv di Ukraina selatan.
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, KYIV – Rusia kembali melancarkan serangan pada hari Minggu (31/7) yang menargetkan kota pelabuhan Mykolaiv di Ukraina selatan.
Dikutip dari CNBC, Senin (1/8/2022) serangan itu dilaporkan telah merenggut nyawa seorang eksportir biji-bijian terbesar di Ukraina.
“Oleksiy Vadatursky, pendiri dan pemilik perusahaan pertanian Nibulon, ditemukan tewas di rumah.” kata Vitaliy Kim, Gubernur Mykolaiv.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menggambarkan kematian Vadatursky sebagai "kerugian besar bagi seluruh Ukraina", dengan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pengusaha itu sedang dalam proses membangun pasar gandum modern.
Baca juga: Bukti-bukti Tunjukkan Ukraina Membom Pusat Tawanan Azov di Donbass
Selain menewaskan Oleksiy Vadatursky, serangan Rusia di Mikolaiv juga membuat tiga orang mengalami luka-luka.
Wali Kota Mikolaiv, Oleksandr Senkevych mengatakan, 12 rudal yang diluncurkan Rusia telah menghantam rumah dan fasilitas pendidikan di kota itu.
Sementara itu, Zelensky mengatakan pada hari Minggu (31/7) bahwa Ukraina hanya dapat memanen setengah dari biji-bijian untuk tahun ini akibat dari adanya invasi yang dilakukan oleh Rusia.
“Panen Ukraina tahun ini terancam dua kali lebih sedikit,” kata Zelensky.
Ukraina Siap Mulai Kembali Ekspor Gandum
Pada hari Sabtu (30/7) Zelensky mengunjungi Pelabuhan Laut Hitam dan memastikan bahwa negaranya siap untuk memulai kembali ekspor gandum.
Mengutip dari Reuters, Zelensky juga mengecam blokade Pelabuhan Laut Hitam yang dilakukan oleh Rusia, sehingga membuat harga gandum global meningkat.
Di sisi lain, juru bicara kepresidenan Turki mengatakan bahwa ada kemungkinan besar kapal yang membawa gandum Ukraina akan meninggalkan Pelabuhan Laut Hitam pada Senin (1/8).