Pentagon Bantah Klaim Rusia yang Telah Menghancurkan Sistem Roket HIMARS
Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu mengklaim pasukan Rusia telah menghancurkan sistem roket artileri mobilitas tinggi (HIMARS) buatan AS.
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Kantor Departemen Pertahanan AS (Pentagon) pada hari Selasa (2/8/2022) membantah klaim bahwa Rusia telah menghancurkan enam sistem rudal HIMARS sejak awal konflik di Ukraina.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu mengklaim pasukan Rusia telah menghancurkan sistem roket artileri mobilitas tinggi (HIMARS) buatan AS.
"Kami mengetahui klaim terbaru dari Menteri Shoigu ini dan itu sekali lagi benar-benar salah," kata Todd Breasseale, juru bicara Pentagon.
“Apa yang terjadi, bagaimanapun, adalah bahwa Ukraina menggunakan dengan akurasi dan efektivitas yang menghancurkan, masing-masing sistem rudal presisi yang sepenuhnya diperhitungkan oleh AS. Kami telah membantu Ukraina bertahan melawan invasi brutal Rusia.” imbuhnya.
Baca juga: Rusia Klaim Hancurkan Dua Peluncur HIMARS dan Rudal Harpoon Ukraina
Dilansir dari Reuters, Rabu (3/8/2022) Shoigu juga mengklaim Rusia telah menghancurkan lima sistem peluncuran rudal anti-kapal Harpoon dan 33 howitzer M777.
Rusia Tuduh Amerika Serikat Terlibat Langsung Dalam Perang di Ukraina
Sementara itu, Rusia pada hari Selasa (2/8) juga mengeluarkan pernyataan bahwa pihaknya menuduh Amerika Serikat telah terlibat secara langsung dalam perang di Ukraina.
Mengutip dari Reuters, Kementerian Pertahanan Rusia menyebut seorang wakil kepala intelijen militer Ukraina yang mengakui bahwa Washington telah mengoordinasikan serangan rudal HIMARS.
Rusia kemudian mengatakan bahwa pemerintahan Biden bertanggung jawab atas serangan rudal terhadap sasaran sipil di daerah-daerah yang dikendalikan oleh pasukan yang didukung Rusia di Ukraina timur.
Ukraina Terima Bantuan Tambahan Senjata Buatan AS dan Jerman
Pada hari Selasa (2/8) Ukraina kembali menerima bantuan tambahan berupa sistem peluncur roket ganda buatan Jerman dan AS.
Mengutip dari Reuters, Menteri Pertahanan Ukraina, Oleksii Reznikov menyebut pemberian bantuan tambahan itu sebagai bagian dari serangkaian pengiriman senjata berat presisi tinggi yang telah dijanjikan oleh sekutu untuk Ukraina.
Baca juga: Oleksiy Vadatursky, Pebisnis Biji-bijian Ukraina Tewas Terkena Serangan Rudal Rusia di Kota Mykolaiv
Sebelumnya, Ukraina juga telah menerima tambahan empat sistem roket artileri mobilitas tinggi (HIMARS) buatan AS.
Selain itu, militer Ukraina juga telah menerima tiga MARS II MLRS, versi Jerman dari M270 Multiple Launch Rocket System buatan AS. Pengiriman itu diumumkan oleh Christina Lambrecht, menteri pertahanan Jerman pada 26 Juli.