Mesir Upayakan Gencatan Senjata di Jalur Gaza, Israel Siap Menyetujuinya
Tim intelijen Mesir menengahi konflik Israel dan Jihad Islam Palestina di Jalur Gaza. Mereka mengupayakan gencatan senjata.
Penulis: Setya Krisna Sumarga
![Mesir Upayakan Gencatan Senjata di Jalur Gaza, Israel Siap Menyetujuinya](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/gazaa.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, JALUR GAZA - Israel menyetujui gencatan senjata yang ditengahi Mesir di Jalur Gaza. Kantor berita Reuters mengabarkan perkembangan ini, Minggu (7/8/2022).
Masih belum jelas apakah Jihad Islam Palestina (PIJ) akan menerima kesepakatan itu. Kelompok itu terus menembakkan roket ke Israel saat berita itu disiarkan.
Mesir telah melakukan kontak dengan semua orang untuk meredakan konflik yang meningkat pesat antara Israel dan PIJ.
Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi mengatakan langkah segera negaranya ketika delegasi intelijen dari Kairo tiba di Israel.
Baca juga: Jihad Islam Tembakkan Roket ke Yerusalem dari Jalur Gaza
Baca juga: Fakta-fakta Aksi Israel Serang Jalur Gaza Ini Perlu Anda Ketahui
Baca juga: Iran Dukung Palestina, Peringatkan Israel akan Bayar Mahal atas Serangannya di Gaza
Sumber-sumber Mesir mengatakan delegasi telah mengusulkan gencatan senjata yang dimulai nanti malam, yang disetujui pihak Israel.
Sebuah sumber dalam kelompok militan mengatakan kepada AFP mereka berpartisipasi dalam pembicaraan gencatan senjata.
PIJ meningkatkan serangan roketnya ke Israel pada Minggu pagi, dengan sirene serangan udara terdengar di Ashkelon dan permukiman lain di dekat perbatasan negara Yahudi dengan Gaza.
Beberapa proyektil mengancam kota Beersheba. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengklaim sistem pertahanan rudal Iron Dome mencegat 97 persen dari sekitar 500 roket yang mereka luncurkan selama dua hari pertempuran.
Israel menargetkan apa yang dikatakannya sebagai pos peluncuran roket Jihad Islam di Gaza sebagai tanggapan atas serangan dari Gaza.
Operasi Breaking Dawn Israel dimulai pada Jumat lewat serangan udara di rumah komandan senior PIJ Taysir al-Jabari.
Serangan lain menargetkan pos pengamatan, gudang, dan situs peluncuran kelompok tersebut, sementara komandan senior PIJ lainnya terbunuh pada Sabtu malam.
Terkait kematian anak-anak, Israel telah membantah bertanggung jawab atas setidaknya sembilan dari kematian ini.
IDF menyatakan korban berjatuhan setelah roket Jihad Islam gagal luncur ke sasaran. Roket itu jath di wilayah Jalur Gaza.
Rekaman video yang dibagian di akun Twitter IDF (terverifikasi) menunjukkan dari belasan roket yang diluncurkan, ada satu roket yang jatuh setelah melesat.
Namun rekaman video yang disiarkan militer Israel ini belum diverifikasi ke pihak independent terkait akurasi waktu dan lokasi.
Atas inisiatif gencatan senjata ala Mesir ini, dan menyusul kematian beberapa pemimpin seniornya, tidak jelas apakah PIJ menyetujui gencatan senjata ini ata tidak.
Seorang juru bicara kelompok itu mengklaim para militan menggunakan hanya sebagian kecil kemampuan mereka.
Mereka meminta warga Palestina di Tepi Barat untuk bergabung dalam serangan mereka. Hamas, kelompok militan Palestina terbesar, sejauh ini tetap berada di luar putaran pertempuran saat ini.
Sebelum berita tentang potensi gencatan senjata pecah, Menteri Intelijen Israel Elazar Stern mengatakan kepada Radio Angkatan Darat bahwa Israel telah membuat pencapaian yang sangat signifikan dalam operasi itu.
IDF akan terus menanggapi serangan roket dari Gaza. Stern menegaskan, negaranya tidak mencari peperangan.(Tribunnews.com/RussiaToday/Reuters/xna)