Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kapal Gandum Ukraina Ditolak Pembeli di Lebanon

pembatalan tersebut terjadi karena adanya keterlambatan pengiriman ekspor biji-bijian selama 5 bulan, sehingga Lebanon beralih ke eksportir lain

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Kapal Gandum Ukraina Ditolak Pembeli di Lebanon
Metin Akta?/Anadolu
Kapal kargo Razoni yang mengangkut gandum berangkat dari pelabuhan Odesa, Ukraina pada Senin (1/8/2022). Kapal Razoni yang memuat sekitar 26.500 ton jagung dan gandum Ukraina dikabarkan mangkrak di tengah laut Mediterania, setelah investor asal Lebanon membatalkan pembelian pangan dari Kiev. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com  Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, KIEV – Kapal Razoni yang memuat sekitar 26.500 ton jagung dan gandum Ukraina dikabarkan mangkrak di tengah laut Mediterania, setelah investor asal Lebanon membatalkan pembelian pangan dari Kiev.

Menurut pernyataan dari Kedutaan Ukraina di Beirut pada Senin (8/8/2022), pembatalan tersebut terjadi karena adanya keterlambatan pengiriman ekspor biji-bijian selama 5 bulan, alasan inilah yang membuat Lebanon beralih ke eksportir lainnya sehingga membatalkan pembelian bahan pangan dari Ukraina.

“Itu adalah kapal pertanian pertama yang meninggalkan pelabuhan Laut Hitam sejak invasi Rusia, namun pembeli di Lebanon menolak untuk menerima kargo karena keterlambatan pengiriman,” jelas Kedutaan Ukraina di Lebanon.

Baca juga: Kapal Pertama Pengangkut Gandum Ukraina Telah Melewati Selat Bosphorus Menuju Lebanon

Sebelum Lebanon membatalkan pembelian, Razoni awalnya dijadwalkan tiba di Lebanon pada Minggu (7/8/2022).

Namun karena kapal tersebut mengubah rute ke pelabuhan Mersin di Turki, membuat pengiriman jutaan ton pangan ini mengalami keterlambatan pengiriman.

Akibat dari pembatalan tersebut kini kapal Razoni harus mencari pembeli lainnya dari wilayah Tripoli atau Turki agar muatan pangan dapat segera diturunkan dari kargo.

Berita Rekomendasi

“Jadi pengirim sekarang mencari penerima barang lain untuk menurunkan muatannya baik di Lebanon atau wilayah Tripoli atau Turki atau negara dan pelabuhan lain di mana pun," ujar Kedutaan Ukraina.

Kapal Razoni bukanlah satu-satunya yang dikirimkan Ukraina untuk memasok kebutuhan pangan dunia, mengutip dari Bloomberg pemerintah Kiev diketahui telah memberangkatkan 10 kapal pangan dengan tujuan pengiriman yang berbeda, setelah Ukraina menandatangani kesepakatan pengiriman pangan dengan PBB dan Rusia pada bulan Juli lalu.

Baca juga: Ukraina Akhirnya Kembali Ekspor Gandum, Pertama Kalinya Sejak Perang dengan Rusia

Melalui perjanjian tersebut Rusia berjanji akan mencabut blokade pada kapal-kapal pangan milik Ukraina di laut hitam, dengan begitu jutaan ton gandum dan biji-bijian produksi Kiev dapat kembali didistribusikan ke sejumlah negara termasuk Libanon dan Turki.

Adanya penolakan ekspor ini tentunya dapat membuat Ukraina merugi, meski pengiriman kapal Razoni telah ditolak. Namun juru bicara pemerintahan Kiev menyatakan bahwa saat ini kapal Glory yang bermuatan 66.000 ton jagung tengah berlayar menuju Istanbul untuk melangsungkan kesepakatan kontrak. Sementara kapal Riva Wind, yang memuat 44.000 ton jagung sedang menuju ke Iskenderun, Turki.

Menyusul yang lainnya dua kapal Star Helena, dengan muatan 45.000 ton makanan dikabarkan tengah melangsungkan pengiriman menuju China.

Sedangkan Kapal Mustafa Necati, yang membawa 6.000 ton minyak bunga matahari  tengah berlayar menuju Italia. Melalui pengiriman ini, Ukraina berharap agar implementasi kesepakatan biji-bijian dan bahan pangan buatan negaranya dapat kembali menstabilkan krisis pangan yang menimpa pasar global.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas