Kota 'Reaktor Nuklir' Zaporozhye Bersiap Melakukan Referendum
Setidaknya menurut pengakuan Kepala Wilayah Zaporozhye, Yevgeny Balitsky bahwa wilayah tersebut akan melakukan referendum
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM – Satu lagi wilayah Ukraina siap untuk memisahkan diri dan bergabung dengan Rusia.
Setidaknya menurut pengakuan Kepala Wilayah Zaporozhye, Yevgeny Balitsky bahwa wilayah tersebut akan melakukan referendum untuk bergabung dengan Rusia.
Zaporozhye atau Zaporizhzhia merupakan sebuah kota yang letaknya berada di bagian tengah Ukraina, tepatnya di Oblast Zaporizhzhia.
Pada tahun 2008, kota ini memiliki jumlah penduduk sebesar 790.000 jiwa dan memiliki luas wilayah 334 km². Kota ini memiliki angka kepadatan penduduk sebesar 2.365,2 jiwa/km².
Baca juga: Update Invasi Rusia ke Ukraina: 80.000 Rakyat Putin Jadi Korban, Bencana di Zaporizhzhia bagi Eropa
Zaporozhye merupakan kota di mana ada reaktor nuklir terbesar di Eropa. Saat ini PLTN tersebut dikuasai oleh Rusia masih diperebutkan dengan tentara Ukraina.
Rusia dan Ukraina saling tuding melakukan penyerangan terhadap reaktor tersebut hingga membahayakan seluruh Eropa.
Balitsky menyebut bahwa dia telah menandatangani perintah untuk mengadakan referendum tentang aksesi ke Rusia.
"Saya menandatangani perintah kepada Komisi Pemilihan Pusat untuk memulai persiapan referendum penyatuan kembali Wilayah Zaporozhye dengan Rusia," katanya di forum "Kami Bersama dengan Rusia."
Resolusi penyelenggaraan referendum itu dibacakan oleh anggota dewan kepala pemerintahan sipil-militer Wilayah Zaporozhye, Vladimir Rogov.
Sebelum itu, ia menekankan bahwa penduduk Wilayah Zaporozhye dan Rusia adalah satu orang.
“Kami, peserta forum, menyatakan bahwa kami menyematkan masa depan kami untuk bersama dengan Rusia.
Waktunya sudah matang untuk memulihkan keadilan sejarah. Kami yakin bahwa sebagai anggota Rusia, Wilayah Zaporozhye akan dilindungi dari gangguan apa pun,” kata Rogov mulai membacakan resolusi.
"Berdasarkan prinsip pilihan bebas, mengenai pendapat setiap penduduk wilayah kami sebagai nilai utama, kami menyatakan niat kami untuk mengadakan referendum tentang masuknya Wilayah Zaporozhye ke Federasi Rusia sebagai entitas konstituen penuh," ujarnya mengutip resolusi itu. (Russia Today)