Partai Republik Kecam Penggeledahan Resor Donald Trump oleh FBI, Serukan agar Demokrat Berhati-hati
FBI menggeledah resor Trump di Florida, tindakan tersebut mendapat kecaman dari Partai Republik dan menyebutnya sebagai serangan politik.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Partai Republik Amerika Serikat (AS) mengecam penggeledahan yang dilakukan agen FBI di resor milik mantan Presiden AS, Donald Trump di Florida.
Tak sedikit anggota parlemen konservatif bersumpah untuk menyelidiki lembaga penegak hukum yang terlibat dalam insiden tersebut.
Dikutip Al Jazeera, kemarahan itu diungkapkan kelompok sayap kanan serta para pemimpin Kongres Partai Republik yang mengklaim tanpa bukti bahwa serangan pada Senin malam (8/8/2022) bermotif politik.
"Saya sudah cukup melihat," kata Pemimpin Minoritas DPR, Kevin McCarthy dalam sebuah pernyataan.
“Departemen Kehakiman telah mencapai keadaan politisasi senjata yang tidak dapat ditoleransi.”
McCarthy mengatakan ketika Partai Republik memenangkan kendali DPR, mereka akan melakukan 'pengawasan segera' terhadap departemen tersebut.
Baca juga: Selidiki Catatan Kepresidenan, FBI Geledah Rumah Donald Trump di Florida
Dia memperingatkan bahwa Jaksa Agung Merrick Garland harus menyimpan dokumennya dan menghapus kalendernya.
Ketua DPR Nancy Pelosi kecam pernyataan McCarthy
Sementara itu, Ketua DPR Nancy Pelosi mengecam pernyataan McCarthy.
Hal ini dimulai dengan menyangkal sindirannya bahwa Partai Republik akan mengambil alih DPR setelah pemilihan paruh waktu pada November mendatang.
"Tidak ada orang yang kebal hukum - bahkan Presiden Amerika Serikat, bahkan mantan Presiden Amerika Serikat," kata Pelosi kepada Today Show di NBC.
Jubir Biden Tegaskan Tak Tahu Soal Penggeledahan Resor Trump
Sementara itu, Juru Bicara Gedung Putih, Karine Jean-Pierre menekankan, Presiden Joe Biden tidak mengetahui soal penggeledahan resor Donald Trump.
“Presiden tidak diberitahu, tidak menyadarinya. Tidak ada seorang pun di Gedung Putih yang diberi tahu," kata Jean-Pierre kepada wartawan.