Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Zelensky: Perang Ukraina Harus Diakhiri dengan Pembebasan Krimea dari Rusia

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menegaskan perang saat ini harus diakhiri dengan pembebasan Krimea yang dulu dicaplok Rusia.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
zoom-in Zelensky: Perang Ukraina Harus Diakhiri dengan Pembebasan Krimea dari Rusia
Handout / LAYANAN PERS PRESIDEN UKRAINIAN / AFP
Gambar selebaran ini diambil dan dirilis oleh layanan pers kepresidenan Ukraina pada 2 Juni 2022, menunjukkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengambil bagian dalam upacara kredensial di Kyiv, pada hari ke-99 invasi Rusia ke Ukraina. Zelensky mengatakan pada 2 Juni 2022 bahwa pasukan Rusia menguasai sekitar seperlima dari negaranya, termasuk semenanjung Krimea yang dicaplok dan wilayah di timur yang dikuasai oleh separatis yang didukung Moskow sejak 2014. - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menegaskan perang saat ini harus diakhiri dengan pembebasan Krimea yang dulu dicaplok Rusia. 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky mengatakan perang di Ukraina harus diakhiri dengan pembebasan Krimea yang dulu dicaplok Rusia.

Zelensky mengatakan hal ini menyusul serangkaian ledakan di pangkalan udara Rusia di Krimea, yang menewaskan satu orang pada Selasa (9/8/2022).

Tanpa menyinggung soal penyerangan tersebut, Presiden Zelensky menegaskan bahwa Krimea adalah bagian dari Ukraina.

"Krimea adalah Ukraina dan kami tidak akan pernah menyerah," ujarnya.

Dilansir BBC, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan amunisi diledakkan di pangkalan udara Krimea. 

Di sisi lain, Kyiv membantah tuduhan menjadi dalang di balik ledakan tersebut.

Baca juga: Moskow Tolak Seruan Zelensky soal Larangan Bepergian bagi Orang Rusia

Secara internasional, Krimea diakui sebagai bagian dari wilayah Ukaraina.

Berita Rekomendasi

Namun semenanjung Laut Hitam itu dianeksasi oleh Rusia pada tahun 2014 setelah referendum yang dianggap tidak sah oleh komunitas global.

Banyak publik Ukraina memandang peristiwa ini sebagai awal konflik dengan Rusia.

Pada Selasa lalu, serangkaian ledakan mengguncang pangkalan militer Saky dekat Novofedorivka, di barat Krimea.

Lokasi pangkalan itu dekat dengan kawasan wisata resor tepi laut, yang populer di kalangan turis Rusia.

Novofedorivka dan Saky berjarak sekitar 50 km utara pelabuhan Sevastopol, rumah Armada Laut Hitam Rusia, yang memimpin blokade garis pantai Ukraina.

Pangkalan udara itu telah digunakan oleh Rusia untuk melancarkan serangan terhadap sasaran jauh di dalam Ukraina.

Rekaman di media sosial menunjukkan pengunjung pantai berlarian saat ledakan terjadi.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas