Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bahas Perdagangan Minyak, Arab Saudi Gelar Gala Resepsi Sambut Kunjungan Presiden China Xi Jinping

Kunjungan kerja yang dilakukan presiden China untuk membahas perdagangan minyak antara Beijing dengan Riyadh.

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Bahas Perdagangan Minyak, Arab Saudi Gelar Gala Resepsi Sambut Kunjungan Presiden China Xi Jinping
Instagram: @realxijinping
Presiden China, Xi Jinping 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, RIYAH – Pemerintah Arab Saudi mengumumkan pihaknya akan mengadakan gala resepsi untuk menyambut kunjungan presiden China Xi Jinping pada pekan depan.

Sambutan tersebut diberikan pada Xi Jinping sebagai bentuk hormat pemerintah Saudi atas kunjungan kerja yang dilakukan presiden China, untuk membahas perdagangan minyak antara Beijing dengan Riyadh.

Rencananya kunjungan tersebut akan akan berlangsung di Riyadh, Jeddah dan di pantai barat Saudi, tepatnya dikota Neom.

Baca juga: Harga Minyak Dunia Kembali Anjlok Akibat Penurunan Impor China dan Risiko Resesi AS

Meski kunjungan tersebut akan digelar minggu depan, namun antusiasme Saudi dalam menyambut kedatangan Xi Jinping sudah mulai terlihat, dimana ribuan spanduk dan bendera China telah dipasang di sepanjang jalanan Riyadh.

“China adalah mitra dagang terbesar Arab Saudi. Ini adalah pembeli terbesar minyak Saudi,” kata Mohammed Alyahya, seorang rekan di Institut Timur Tengah Harvard Belfer Center.

Kunjungan ini merupakan kali kedua yang dilakukan Xi Jinping, sebelumnya pada bulan Maret lalu Arab Saudi juga telah melayangkan undangan kepada China. Dengan berlangsungnya kunjungan tersebut Saudi berharap agar pihanya dapat mengkonsolidasikan Beijing, dengan begitu citra citra Saudi dan China bisa kembali menguat.

BERITA REKOMENDASI

Hubungan harmonis antar China dan Arab Saudi telah tumbuh lebih dari dua dekade, bahkan Riyadh secara terang – terangan membela perlakuan China terhadap minoritas Muslim Uyghur serta mendukung rilisnya undang-undang keamanan nasional Hong Kong yang bertentangan masalah-masalah hak asasi manusia.

Walau hubungan keduanya telah dikecam keras oleh AS dan Eropa, namun hal tersebut tak membuat kemesraan Beijing dan Riyadh pudar justru keduanya semakin melangkahkan kaki untuk merebut pangkalan militer di Afrika dan memudarkan proyeksi kekuatan AS.

Kunjungan itu bahkan telah menetapkan nada disposisi untuk pemerintahan Biden, belum diketahui berapa banyak minyak mentah yang akan diimpor China dari Saudi. Namun menurut informasi yang beredar China akan melakukan pengalihan bandwidth untuk meningkat produksi minyak dari Riyadh dalam skala besar.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas