5 Orang Amerika Jadi Korban dalam Serangan Penembakan Bus di Yerusalem
Lima orang Amerika menjadi korban dalam serangan penembakan yang menargetkan bus di dekat Tembok Barat di Kota Tua Yerusalem, Minggu (14/8/2022) pagi.
Penulis: Rica Agustina
Editor: Miftah
TRIBUNNEWS.COM - Setidaknya delapan orang, termasuk lima orang Amerika, terluka dalam serangan penembakan yang menargetkan sebuah bus di dekat Tembok Barat di Kota Tua Yerusalem pada Minggu (14/8/2022) pagi.
Dua orang Amerika dirawat di Hadassah Medical Center, dan tiga di Shaare Zedek Medical Center, menurut rumah sakit.
Dua orang Amerika yang terluka adalah turis, kata rumah sakit.
Media Israel sebelumnya melaporkan bahwa empat korban Amerika adalah turis dan anggota keluarga yang sama.
Dua dari korban terdaftar dalam kondisi serius, sementara enam korban lainnya luka ringan dan sedang, menurut layanan darurat.
Salah satu yang terluka sedang hamil, dan menjalani operasi caesar darurat.
Baca juga: 8 Orang Terluka dalam Kasus Penembakan Bus di Yerusalem, Termasuk Wanita Hamil Berusia 35 Tahun
Baik ibu dan bayi dalam kondisi serius, menurut rumah sakit Shaare Zedek.
Kedutaan Besar AS di Yerusalem mengatakan mereka "terkejut dan sedih" dengan serangan itu.
Mereka mengkonfirmasi bahwa warga AS termasuk di antara para korban dan mereka sedang mengumpulkan lebih banyak informasi.
"Kami mengutuk keras semua tindakan terorisme dan tindakan yang memperburuk ketegangan," kata juru bicara kedutaan sebagaimana dikutip CNN.
"Pikiran kami bersama orang-orang terkasih dari para korban dan kami berharap mereka semua cepat pulih dan pulih sepenuhnya," kata juru bicara itu dalam sebuah pernyataan.
Duta Besar AS untuk Israel, Tom Nides, juga mengutuk serangan itu.
"Sangat mengutuk serangan teroris di luar Kota Tua Yerusalem. Saya berdoa untuk pemulihan cepat untuk semua korban yang tidak bersalah," kata Nides dalam sebuah tweet.
"Sangat sedih untuk mengkonfirmasi bahwa orang Amerika terluka dalam serangan ini. Saya telah berbicara dengan keluarga dan akan menjaga mereka dalam doa saya. Melanjutkan untuk memantau situasi," tambahnya.
Pada Minggu (14/8/2022) sekitar pukul 01.30 waktu setempat, polisi mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa teroris bersenjatakan senjata menembaki sebuah bus dan kendaraan di tempat parkir dekat Kota Tua Yerusalem.
Baca juga: Berita Foto : Penembakan Bus Jemaat Yahudi di Yerusalem
Penembak melarikan diri dari tempat kejadian, dengan pasukan keamanan, Shin Bet dan IDF dalam pengejaran.
Polisi mengatakan sebuah helikopter dari unit udara Polisi Israel membantu pencarian.
Tersangka kemudian mengubah dirinya menjadi polisi.
Senjata yang dibawanya disita, menurut juru bicara polisi.
Tersangka adalah warga negara Israel dari Yerusalem Timur, kata seorang sumber keamanan.
Dia tidak dikenal karena pelanggaran terkait teror, tetapi memiliki catatan kriminal dan telah menghabiskan waktu di penjara.
Sumber itu mengatakan tersangka, yang identitasnya belum dirilis, lahir pada 1996.
Media Israel telah menggambarkan dia sebagai seorang Palestina yang memegang kewarganegaraan Israel.
Polisi dan penyelidik forensik telah memulai operasi di tempat kejadian untuk menyelidiki serangan itu, kata polisi.
Penembakan hari Minggu terjadi setelah permusuhan di Gaza akhir pekan lalu menewaskan puluhan warga Palestina.
Gencatan senjata antara Israel dan kelompok militan Jihad Islam di Gaza diumumkan Minggu lalu.
(Tribunnews.com/Rica Agustina)