China Ingatkan Amerika dan Inggris: Kemerdekaan Taiwan Berarti Perang!
Zheng Zeguang memperingatkan bahwa campur tangan Inggris dan Amerika Serikat (AS) dalam masalah Taiwan dapat mengakibatkan terjadinya perang.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Duta Besar China untuk Inggris, Zheng Zeguang telah memperingatkan bahwa campur tangan Inggris dan Amerika Serikat (AS) dalam masalah Taiwan dapat mengakibatkan terjadinya perang.
Ia mengklaim hubungan China dengan Inggris saat ini berada di persimpangan jalan di pulau itu.
Dikutip dari laman Russia Today, Kamis (18/8/2022), Zeguang pada Selasa lalu menawarkan sikap pemerintahnya tentang perselisihan teritorial, sambil menyatakan bahwa Taiwan telah menjadi 'ujian' bagi China, AS dan Inggris.
"Selama bertahun-tahun, AS telah memainkan 'kartu Taiwan' untuk menahan China dengan menyetujui penjualan senjata ke pulau itu, meningkatkan hubungannya dengan pihak berwenang di sana," kata Zeguang.
Pernyataan ini ia sampaikan merujuk pada sebuah kebijakan yang menghalangi negara asing untuk menjalin hubungan diplomatik dengan Taiwan 'yang telah lama mengklaim memiliki pemerintahan sendiri'.
Baca juga: Taiwan Pamer Jet Tempur F-16V Tercanggihnya Setelah Latihan Militer China
Menurut China, 'kemerdekaan Taiwan' mengindikasikan munculnya perang dan akan menemui jalan buntu dalam penyelesaiannya.
Zeguang pun meminta Inggris untuk tidak mengikuti 'jejak AS', mengutip kunjungan baru-baru ini yang dilakukan oleh anggota parlemen senior Amerika ke Taiwan.
Ia mencatat bahwa pulau itu 'selalu menjadi masalah sensitif di pusat hubungan antara Inggris dan China'.
Komentar tersebut muncul di tengah babak baru latihan militer China di udara dan perairan sekitar Taiwan.
Latihan ini diadakan sesaat setelah kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan.
Perlu diketahui, Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss baru-baru ini mengecam latihan militer China, dengan mengatakan bahwa latihan itu 'mengancam perdamaian dan stabilitas di kawasan tersebut'.
Ia menggemakan kecaman serupa yang dilontarkan rekan Amerika-nya.
Sementara itu, Zeguang menuduh Inggris dan AS mengganggu perdamaian regional dengan mencoba campur tangan dalam masalah Taiwan.
Dirinya pun memperingatkan adanya 'konsekuensi serius' jika Inggris berani 'melanggar garis merah China'.
Hingga saat ini, China menganggap pulau itu sebagai bagian dari wilayahnya.
Taiwan diklaim telah diperintah China secara otonom sejak Perang Saudara China pada 1949, saat faksi nasionalis Kuomintang dikalahkan oleh pasukan komunis di daratan dan terpaksa melarikan diri.
Sejak saat itu, pemerintah setempat pun terus menyebut pulau itu sebagai 'Republik China', meskipun secara resmi hanya diakui oleh segelintir negara asing.