Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Sabtu (20/8/2022) hari ini menandai peringatan ke delapan bencana longsor Hiroshima yang terjadi tahun 2014 lalu.

Seperti diketahui 20 Agustus 2014 lalu, bencana tanah longsor terjadi di Hiroshima Jepang.

Akibatnya terjadi kerusakan parah di wilayah Asaminami dan wilayah Asakita di Kota Hiroshima.

Sebanyak 77 orang meninggal dunia.

Baca juga: Kakek 76 Tahun Berhasil Diselamatkan Setelah Hampir Seluruh Tubuhnya Tertimbun Longsor

Keluarga korban datang ke lokasi bencana pada dini hari ini, bertepatan dengan saat terjadinya aliran puing delapan tahun lalu.

Di depan cenotaph (batu nisan) di Yagi 3-chome, wilayah Asaminami, Yasuhiro Yuasa (29 tahun saat itu) dan istrinya Minami (28 tahun) yang tinggal di apartemen terdekat menjadi korban longsor.

Sementara orang tua Minami, karyawan perusahaan Jun Wakamatsu Ni (59) dan Naomi (60) dari Kota Higashikagawa, Prefektur Kagawa sekitar pukul 02.30 nyekar ke lokasi tersebut.

Mereka membawa dan meletakkan bunga dan minuman, memasang potret almarhum, dan menyatukan tangan mereka berdoa untuk arwah keluarga yang telah meninggal 8 tahun lalu tepat di musim obon (peringatan para arwah di Jepang) saat ini.

Memikirkan cucunya yang berada dalam kandungan Minami, Naomi berkata, "Sejak hari itu, waktu telah berhenti. Aku ingin melihatnya tumbuh dewasa."

"Bahkan jika lanskap daerah yang dilanda bencana berubah (karena rekonstruksi), perasaan kesepian kita tidak akan berubah sampai saat ini," kata Junji sambil menatap batu nisan.

Layanan peringatan akan diadakan sepanjang hari di daerah yang terkena dampak.

Kota ini akan mendirikan stand upeti bunga di tiga lokasi yaitu di Kantor wilayah Asaminami dan Asamita dan Balai Umum Sato (6-chome, Midorii, Bangsal Asaminami).

Baca juga: Angka Rawat Inap Akibat Penyakit Jantung Iskemik Diklaim Menurun di Jepang

Bencana longsor Hiroshima terjadi pada dini hari tanggal 20 Agustus 2014.

Aliran puing dan banjir sungai terjadi terutama di distrik Yagi/Midorii di wilayah Asaminami dan distrik Kabe di wilayah Asakita, karena efek dari sabuk hujan linier yang membawa hujan deras lokal.

Sebanyak 77 orang meninggal yang berusia antara 2 hingga 89 tahun dalam periode bencana tersebut.

Di daerah yang terkena dampak, pekerjaan konstruksi untuk rekonstruksi, seperti pengembangan jalur evakuasi yang luas, masih terus berlanjut.

Sementara itu beasiswa (ke Jepang), belajar gratis di sekolah bahasa Jepang di Jepang, serta upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif.

Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.