Balas Ancaman Kim Jong Un, AS dan Korea Selatan Gelar Latihan Militer Gabungan
Militer Amerika Serikat dan Korea Selatan menggelar latihan militer gabungan bertajuk Ulchi Freedom Shield untuk merespon ancaman Korea Utara
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestant
TRIBUNNEWS.COM, SEOUL – Militer Amerika Serikat dan Korea Selatan menggelar latihan militer gabungan bertajuk Ulchi Freedom Shield pada Senin (22/8/2022).
Latihan ini digelar setelah ketegangan antara Korea Utara dan Korea Selatan di wilayah semenanjung Korea kembali bergejolak. Dengan menerjunkan ribuan personel militer, nantinya latihan militer yang bersifat defensif ini akan digelar selama dua pekan kedepan.
“Latihan Ulchi Freedom Shield akan meningkatkan kemampuan perang habis - habisan Korea Selatan,” kata Kepala Staf Gabungan dikutip dari South China Morning Post.
Meskipun rincian resmi belum dirilis, namun latihan tersebut kemungkinan akan melibatkan kapal perang, pesawat terbang, dan kendaraan lapis baja.
Langkah ini diambil Washington dan Seoul setelah Korea Utara melanggar janji denuklirisasi.
Baca juga: AS dan Korea Selatan Mulai Latihan Militer Gabungan Terbesar Mereka di Tengah Ancaman Korea Utara
Sebelum latihan Ulchi Freedom Shield digelar, mantan presiden AS Trump dan mantan Presiden Korsel Moon Jae-in pada tahun 2018 lalu, mengadakan pembicaraan dengan diktator Korea Utara Kim Jong Un untuk menandatangani kesepakatan untuk "menormalkan" latihan gabungan, guna meredakan konflik panas antara Seoul dan Pyongyang.
Dengan adanya kesepakatan tersebut kerjasama militer dan aktivitas manuver antara AS dan Korea Selatan terpaksa dikurangi selama lima tahun.
Baca juga: Korea Utara Tembakkan 2 Rudal Jelajah ke Arah Lepas Pantai saat AS-Seoul Bersiap Latihan Gabungan
Namun setelah Korea Utara mulai melanggar perjanjian dengan melakukan latihan uji coba senjata nuklir, ketegangan antara keduanya kembali terjadi.
Hingga puncaknya pada pekan lalu Korea Utara menembakkan dua rudal jelajah dari dari kota Onchon, di pantai barat semenanjung.
Pyongyang menyebut latihan itu dilakukan sebagai tanggapan atas latihan pertahanan rudal balistik yang baru-baru ini dilakukan Amerika Serikat, Korea Selatan dan Jepang di kawasan lepas pantai Hawai.
Baca juga: Putin Ingin Perluas Hubungan Bilateral antara Rusia dan Korea Utara
Meski Seoul telah menjelaskan bahwa latihan tersebut merupakan program rutin tahunan untuk meningkatkan hubungan bilateral ketiganya, namun Korea Utara tetap menganggap latihan yang digelar AS, Korea Selatan, dan Jepang merupakan gladi bersih untuk rencana invasi.
Alasan inilah yang membuat Pyongyang nekat menembakan rudal balistiknya.
Imbas serangan tersebut kementerian pertahanan Seoul mengatakan bahwa negaranya dan parta sekutu akan menggelar 11 program pelatihan lapangan, termasuk satu di tingkat brigade dengan melibatkan ribuan tentara dari angkatan darat, laut, serta udara.
Dalam latihan ini, AS dan Korea Selatan juga akan mengadakan simulasi serangan gabungan, penguatan senjata dan bahan bakar di garis depan, serta melakukan pemindahan senjata pemusnah massal.
Dengan adanya latihan Ulchi Freedom Shield, diharap dapat meningkatkan kesiagaan Seoul dalam menghadapi serangan nuklir yang kerap digembar – gemborkan presiden Korea Utara Kim Jong Un.