Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo

TRIBUNNEWS.COM, LONDON – Serikat pekerja di pelabuhan peti kemas terbesar di Inggris melakukan mogok kerja.

Dikutip dari Aljazeera, Senin (22/8/2022) pemogakan itu dilakukan untuk menuntut kenaikan upah yang lebih tinggi, di tengah meningkatnya inflasi dan melonjaknya biaya hidup.

Diperkirakan sekitar 2.000 pekerja di Pelabuhan Felixstowe, yang menangani sekitar empat juta kontainer per tahun melakukan aksi mogok pada hari Minggu (21/8/2022).

Baca juga: Film Full Time, Angkat Perjuangan Ibu Dua Anak Saat Perancis Dihantam Aksi Mogok Kerja Berhari-hari

Selain itu, pekerja pos juga merencanakan pemogokan selama empat hari di akhir bulan ini.

“Aksi pemogokan akan menyebabkan gangguan besar dan akan menghasilkan gelombang kejut besar di seluruh rantai pasokan Inggris, tetapi perselisihan ini sepenuhnya dibuat oleh perusahaan itu sendiri,” kata Bobby Morton, petugas nasional untuk dermaga di serikat Unite, yang mewakili pekerja Felixstowe yang mogok.

“Setiap perusahaan memiliki kesempatan untuk membuat penawaran yang adil kepada anggota kami, tetapi mereka telah memilih untuk tidak melakukannya,” imbuhnya.

Di sisi lain, pihak Pelabuhan Felixstowe, yang dimiliki oleh CK Hutchison Holding Ltd, mengatakan bahwa pihaknya kecewa karena aksi pemogokan yang terus berlanjut dan menyebut tawaran kenaikan gaji sekitar 8 persen merupakan hal yang adil.

“Pelabuhan menyediakan pekerjaan yang aman dan dibayar dengan baik serta tidak akan ada pemenang dari aksi pemogokan yang tidak perlu ini,” ungkap pihak Pelabuhan Felixstowe.

Baca juga: 1.000 Pilot Mogok Kerja, Scandinavian Airlines Ajukan Perlindungan Kebangkrutan di Amerika Serikat

Sementara itu, inflasi di Inggris pada bulan Juli telah mencapai level tertinggi. 

Bank of England (BoE) telah memperkirakan bahwa inflasi akan mencapai 13 persen tahun ini, mengarahkan ekonomi Inggris ke dalam resesi yang panjang.