PBB Serukan Gencatan Senjata di Tengah Pertempuran di Ethiopia Utara
Antonio Guterres mengaku terkejut dengan pertempuran baru di sekitar wilayah utara Tigray di Ethiopia, Afrika timur.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Miftah
TRIBUNNEWS.COM - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (Sekjen PBB) Antonio Guterres mengaku terkejut dengan pertempuran baru di sekitar wilayah utara Tigray di Ethiopia.
Guterres lantas menyerukan gencatan senjata segera.
Pertempuran meletus pada Rabu (24/8/2022) di sekitar tepi selatan Tigray.
Pemerintah dan pemberontak Front Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF) saling menuduh akan melanjutkan permusuhan dan menggagalkan gencatan senjata yang telah berlangsung selama lima bulan.
Dikutip Al Jazeera, laporan serangan baru diikuti oleh angkatan udara Ethiopia yang mengumumkan telah menjatuhkan sebuah pesawat yang membawa senjata untuk TPLF.
Baca juga: PM Ethiopia Pemenang Nobel Perdamaian Nyatakan Pimpin Perang Lawan Kelompok Tigray
Pemerintah Perdana Menteri Abiy Ahmed dan pemberontak telah saling menuduh merusak upaya untuk menyelesaikan secara damai perang yang berlangsung selama 21 bulan yang brutal di negara berpenduduk terbesar kedua di Afrika itu.
Mereka saling menyalahkan siapa yang bertanggung jawab untuk kembali berperang.
Seruan de-eskalasi
Ketua Komisi Uni Afrika Moussa Faki Mahamat, menyerukan “de-eskalasi” dan dimulainya kembali “pembicaraan untuk mencari solusi damai”.
Utusan Tanduk Afrika AU Olusegun Obasanjo telah memimpin dorongan internasional untuk mengakhiri konflik 21 bulan di Ethiopia utara antara pemberontak Tigrayan dan pasukan pemerintah.
"Faki mengulangi komitmen berkelanjutan Uni Afrika untuk bekerja dengan partai-partai dalam mendukung proses politik konsensual demi kepentingan negara”, kata AU dalam sebuah pernyataan, menyerukan kedua belah pihak untuk terlibat dengan Obasanjo.
Baca juga: Amnesty: Pemberontak Tigray Memerkosa dan Memukuli Perempuan di Etiopia
AS serukan agar upaya perdamaian digencarkan
Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) meminta pemerintah Ethiopia dan TPLF untuk melipatgandakan upaya untuk memajukan pembicaraan untuk gencatan senjata yang tahan lama.
Pekan lalu, pemerintah Ethiopia menyerukan perjanjian gencatan senjata resmi Tigray dicapai sesegera mungkin untuk memungkinkan dimulainya kembali layanan dasar ke wilayah utara yang dilanda perang.