Taiwan: China dan Rusia Ganggu dan Ancam Tatanan Dunia
Taiwan menyebut China dan Rusia telah mengganggu dan mengancam tatanan dunia melalui latihan militer skala besar dan invasi ke Ukraina.
Penulis: Rica Agustina
Editor: Daryono
China juga memutuskan kontak dengan AS mengenai masalah-masalah vital, di antaranya masalah militer dan kerja sama iklim yang penting.
Baca juga: AS dan Taiwan Akan Kerjasama 11 Bidang Perdagangan di Tengah Ketegangan dengan China
AS juga memanggil Duta Besar AS untuk China Nicholas Burns untuk secara resmi mengeluh.
Dia kemudian mengatakan China bereaksi berlebihan hingga menimbulkan krisis.
Karena pemisahan kekuasaan di pemerintah AS, cabang eksekutif tidak memiliki wewenang untuk mencegah legislator melakukan kunjungan asing semacam itu dan Taiwan mendapat manfaat dari dukungan bipartisan yang kuat di Washington.
China, yang Partai Komunisnya yang berkuasa memegang kendali penuh atas politik negara itu, menolak untuk mengakui prinsip fundamental itu.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Vedant Patel mengatakan anggota Kongres dan pejabat terpilih telah pergi ke Taiwan selama beberapa dekade dan akan terus melakukannya.
Itu sejalan dengan kebijakan AS untuk hanya mempertahankan hubungan diplomatik formal dengan Beijing.
"Kami akan terus mengambil langkah-langkah tenang dan tegas untuk menegakkan perdamaian dan stabilitas di kawasan dan untuk mendukung Taiwan sejalan dengan kebijakan lama kami," kata Patel pada briefing Kamis.
Menteri Luar Negeri Taiwan Joseph Wu mengatakan motivasi China adalah untuk menghancurkan status quo Selat Taiwan, dan setelah ini mereka ingin mengurangi ruang pertahanan Taiwan, Jumat (26/8/2022).
China mengklaim Taiwan sebagai wilayahnya sendiri untuk dikendalikan secara paksa jika perlu.
Beijing juga telah meningkatkan hubungan dengan Rusia dan dipandang diam-diam mendukung serangannya terhadap Ukraina.
Baca juga: Bantu Rusia Perang dengan Ukraina, Belarusia Angkut Senjata Nuklir Menggunakan Pesawat Tempur
Taiwan dan China berpisah pada tahun 1949 setelah perang saudara dan tidak memiliki hubungan resmi tetapi terikat oleh miliaran dolar perdagangan dan investasi.
China telah meningkatkan tekanannya pada Taiwan sejak memilih Tsai Ing-wen yang berpihak pada kemerdekaan sebagai presidennya.
Ketika Tsai Ing-wen menolak untuk mendukung konsep satu negara China, China memutuskan kontak dengan pemerintah Taiwan.
(Tribunnews.com/Rica Agustina)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.