Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Golkar dan PKC Gelar Pertemuan Bahas Hubungan Bilateral dan Kerja Sama Parpol

Selain mendorong kerja sama diplomatik antarkedua negara dan kerja sama antarpartai politik, Partai Golkar dan PKC juga mendorong kerja sama ekonomi.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Golkar dan PKC Gelar Pertemuan Bahas Hubungan Bilateral dan Kerja Sama Parpol
Ist
Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto menerima kunjungan Minister International Department Komite Sentral Partai Komunis China (PKC) Mr Liu Jianchao di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Rabu (31/8/2022). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto menerima kunjungan Minister International Department Komite Sentral Partai Komunis China (PKC) Mr Liu Jianchao membahas kerja sama bilateral sesama partai politik yang selama ini sudah terjalin.

Dalam pertemuan yang digelar di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Rabu (31/8/2022), Airlangga Hartarto menyampaikan sejumlah pembahasan dibicarakan dengan PKC.

"Pada kesempatan ini dibahas beberapa hal sebagai tindak lanjut dari pertemuan dengan Bapak Presiden dimana ada dari segi ekonomi beberapa sektor yang diberikan catatan," kata Airlangga Hartarto.

Selain mendorong kerja sama diplomatik antarkedua negara dan kerja sama antarpartai politik, Partai Golkar dan PKC juga mendorong kerja sama ekonomi antarkedua negara.

"Diantaranya adalah sektor perikanan. Ini merupakan salah satu sektor yang penting, dimana protein di China itu lebih dari 60 persen berasal dari ikan. Sehingga Indonesia yang daerah kepulauan dengan dua pertiga wilayahnya kelautan ini mempunyai potensi yang besar," ujarnya.

Baca juga: Pengamat Sarankan Kampanye Media Sosial Golkar Mesti Masif dan Sistematis

Terkait dengan kerja sama antar partai, Airlangga Hartarto membeberkan pada pertemuan juga membicarakan terkait kongres PKC yang akan digelar pada bulan Oktober mendatang termasuk mengenai perencanaan perkembangan pembangunan 10-20 tahun ke depan.

“Kita juga membahas beberapa tantangan ke depan seperti terkait dengan ketersediaan pangan. Kita belajar dari China yang bisa menyediakan pangan untuk 1,4 miliar orang. Indonesia dengan 270 juta penduduk tentu harus belajar bagaimana meningkatkan produktivitas di sektor pertanian terutama untuk intensifikasi dan produktivitas, termasuk asupan teknologi dalam pengembangan agrikultur yang selalu menjadi catatan Bapak Presiden Jokowi,” ujarnya.

Berita Rekomendasi

Sementara itu, terkait pertukaran kader, lanjut Airlangga Hartarto, selama ini sudah ada pertukaran kader partai politik untuk belajar, dimana Partai Golkar mengirim kadernya ke China begitu pula sebaliknya.

“Dengan adanya Golkar Institute dibahas untuk diperluas dalam bentuk seminar baik yang offline maupun online melalui Golkar Institute dan juga melanjutkan pertukaran para kader baik dari China dikirim ke Indonesia agar lebih mengetahui kebudayaan dan kultur, serta perkembangan pembangunan," jelasnya.

Sementara itu Minister International Department Komite Sentral Partai Komunis China (PKC) Mr Liu Jianchao berterimakasih kepada Partai Golkar yang menyambut dengan baik dalam pertemuan itu.

“Dalam tiga hari ini saya diterima Presiden RI Bapak Joko Widodo, Ketum PDIP Ibu Megawati Soekarnoputri, Ketum Partai Gerindra Bapak Prabowo Subianto dan hari ini saya diterima dengan hangat oleh Ketum Partai Golkar Bapak Airlangga Hartarto,” katanya.

Pria yang pernah menjabat sebagai Duta Besar RRT untuk RI pada tahun 2012- 2014 juga mengaku kedatangannya seperti pulang ke kampung halamannya.

“Hari ini saya berkunjung ke Indonesia seperti kembali ke kampung halaman saya. Dan dalam kunjungan kali ini saya memiliki kesan yang baik dalam 10 tahun hubungan Tiongkok-Indonesia yang mengalami peningkatan yang luar biasa,” ujarnya.

Selain itu, ia juga menyampaikan hubungan ekonomi dan perdagangan kedua negara juga akan ditingkatkan pada masa yang akan datang.

“Persis seperti yang disampaikan oleh Bapak Airlangga Hartarto sebelumnya, sekarang Tiongkok telah menjadi mitra perdagangan terbesar untuk Indonesia dan negara asal investasi ketiga untuk Indonesia,” ujarnya.

Ia menilai kedua negara menjalin kerja sama yang sangat erat, misalnya pembangunan infrastruktur kereta cepat, smelter logam dan investasi-investasi yang lain. Ia merasa yakin bahwa kerja sama yang dilakukan itu saling menguntungkan dan sama-sama membangun manfaat bagi kedua belah pihak.

“Indonesia sekarang sudah menjadi kekuatan ekonomi utama yang berpengaruh baik di dunia kawasan maupun dunia internasional. Kami dari Tiongkok dan PKC sangat senang melihat itu. Kami akan menjalin koordinasi dengan pemerintah Indonesia mendukung presidensi G-20 di Bali nanti,” tutupnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas