Perkuat Militer Selama Invasi, Rusia Akan Borong Amunisi dan Roket dari Korea Utara
Informasi ini diketahui setelah pejabat intelijen AS mengungkap data pembelian peralatan militer tersebut.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Angkatan militer Rusia dilaporkan tengah melangsungkan pembelian jutaan amunisi dari Korea Utara.
Informasi ini diketahui setelah pejabat intelijen AS mengungkap data pembelian peralatan militer tersebut.
Dalam laporannya intelijen yang namanya dirahasiakan ini tidak memberikan rincian terkait alutsista dan persenjataan apa saja yang dibeli oleh Rusia.
Baca juga: Susul Rusia, Korea Utara Tuduh AS Membuat Senjata Biologis di Ukraina
Namun, menurut informasi yang beredar dalam pembelian tersebut Rusia diketahui mengimpor amunisi peluru artileri dan roket perang dari pabrik senjata ternama di Korea Utara.
“Kementerian Pertahanan Rusia sedang dalam proses pembelian jutaan roket dan peluru artileri dari Korea Utara untuk digunakan di medan perang di Ukraina,” kata seorang pejabat AS dalam email yang dirilis pada Selasa (6/9/2022).
Sebagaimana dilansir Reuters, pembelian tersebut menandakan bahwa kekuatan militer Rusia saat ini tengah melemah akibat tergigit sanksi barat dan AS, sehingga pemerintah Moskow kesulitan untuk memproduksi kendaraan dan senjata yang telah dihancurkan di Ukraina.
Tercatat selama invasi Rusia dilaporkan telah kehilangan 42 persen tank perang serta 14 persen kendaraan lapis bajanya.
Kondisi inilah yang disinyalir menjadi faktor utama, mengapa Rusia mulai menambah pasokan alutsistanya.
Pembelian alutsista dan alat senjata seperti ini bukanlah kali pertama yang dilakukan Rusia, sebelumnya di bulan Agustus lalu presiden Vladimir Putin telah mengimpor ratusan drone atau kendaraan udara tak berawak (UAV) dari Iran.
Namun karena drone mengalami sejumlah kegagalan, Rusia akhirnya kembali mengimpor kendaraan tak berawak jenis Mohajer-6 dan seri Shahed dari Iran.
Dengan senjata ini Rusia yakin pihaknya dapat kembali melancarkan balasan pada para pasukan Ukraina, yang akhir - akhir ini makin agresif menyerang pasukan Rusia .