Jepang Akan Bebaskan Persyaratan Visa dan Batasan Kunjungan Harian Turis Asing
Sebelum pandemi, Jepang telah membebaskan persyaratan visa turis asing untuk 68 negara.
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO – Pemerintah Jepang berencana membebaskan persyaratan visa turis asing dari beberapa negara.
Hal ini dilakukan sebagai bagian dari pelonggaran lebih lanjut dari kontrol perbatasan yang diberlakukan menghentikan penyebaran Covid-19.
Fuji News Network melaporkan, Perdana Menteri Fumio Kishida akan memutuskan pada awal pekan ini tentang pelonggaran, yang juga akan memungkinkan wisatawan individu untuk mengunjungi Jepang tanpa pemesanan agen perjalanan.
Baca juga: Uni Eropa Perketat Aturan Visa, Pejabat Rusia Kini Tak Bisa Lagi Liburan ke Eropa
Sebelum pandemi, Jepang telah membebaskan persyaratan visa turis asing untuk 68 negara.
Selain itu, Pemerintah Jepang juga akan menghapus batas kunjungan harian turis asing pada Oktober mendatang.
Wakil sekretaris kabinet, Seiji Kihara mengatakan bahwa pelemahan mata uang yen merupakan salah satu alasan mengapa wisatawan asing tertarik kembali mengunjungi Jepang.
Kemudian, dia juga tengah mempersiapkan langkah lebih lanjut untuk menarik sebanyak mungkin turis asing ke Jepang.
Pekan lalu, Jepang telah menaikkan batas kunjungan harian turis asing menjadi 50.000, dari yang sebelumnya hanya sekitar 20.000 turis per hari nya.
Jepang juga menghapus persyaratan tes Covid-19 bagi turis yang akan mengunjungi negara itu.
Jepang dinilai lamban dalam upaya membuka kontrol perbatasan bagi turis
Jepang menjadi negara yang tertinggal di belakang negara-negara industri G7 dalam hal membuka pintu pariwisatanya.
Meski begitu, Kishida pada akhir bulan lalu telah menyatakan komitmennya untuk lebih melonggarkan upaya ke tingkat yang sama dengan negara ekonomi utama lainnya.
Korea Selatan, AS, Thailand, Australia, dan Prancis merupakan lima negara teratas dengan jumlah kunjungan turis terbanyak ke Jepang, berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Pariwisata Jepang pada 26 Agustus.