Ahli Anestesi Diduga Racuni Kantong Infus, Akibatkan Seorang Dokter Tewas
Seorang ahli anestesi di Texas ditangkap karena diduga merusak kantong infus dan menyebabkan kematian seorang rekan kerja.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
Menyusul hal ini, seorang remaja 18 tahun juga dilaporkan mengalami komplikasi mendadak di tengah operasi pada 24 Agustus.
Alhasil pasien itu harus dirawat di rumah sakit selama beberapa hari, jelas dokumen pengaduan.
Penyelidik kemudian memeriksa beberapa kantong infus dari rumah sakit bedah tersebut.
Mereka menemukan bahwa terdapat tusukan kecil pada dua kemasan infus.
Bukti rekaman dari CCTV menghubungkan Ortiz dengan beberapa insiden, menurut dokumen pengaduan.
Salah satunya pada 4 Agustus 2022, CCTV menunjukkan Ortiz menempatkan kantong infus di luar ruang operasi yang suhunya lebih hangat tepat sebelum pasien mengalami masalah medis yang tidak terduga selama operasi rutin, lapor People.
"Jika orang lain di (fasilitas bedah) selain Ortiz yang bertanggung jawab atas kejadian ini, kemungkinan akan ada beberapa bukti video dari orang tersebut yang menangani kantong infus," kata dokumen.
"Sebaliknya, bukti video menunjukkan Ortiz secara misterius menempatkan kantong infus di penghangat tepat di dekat waktu kejadian buruk yang sedang diselidiki."
Baca juga: Korban Pemerkosaan Berisiko Tinggi HIV AIDS, Dokter Jelaskan Penyebabnya
Baca juga: Jejak Dinosaurus dari 113 Juta Tahun Lalu Muncul saat Terjadi Kekeringan Parah di Texas
Penyelidik juga menemukan bahwa fasilitas bedah telah mulai menyelidiki Ortiz pada 19 Mei karena diduga menyimpang dari standar perawatan dengan pasien, kata pengaduan.
Ortiz berada di bawah penyelidikan disipliner pada 24 Mei, dan insiden darurat jantung pertama terjadi akhir minggu itu, kata pengaduan.
Ortiz pertama kali mendapatkan lisensi medisnya pada Februari 1991 dan berpraktik sebagai ahli anestesi di pusat bedah di Dallas, menurut pengaduan pidana.
Pada tanggal 9 September, panel disiplin Dewan Medis Texas diberitahu tentang tuduhan tersebut dan untuk sementara menangguhkan lisensi medis Ortiz di Texas.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)