Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Demi Lihat Peti Ratu Elizabeth II, Ribuan Pelayat Berbaris 8 Km hingga Tunggu Berjam-jam

Ribuan pelayat berbaris sepanjang delapan kilometer hingga menunggu berjam-jam untuk melihat dan memberi penghormatan kepada Ratu Elizabteh II.

Penulis: Rica Agustina
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
zoom-in Demi Lihat Peti Ratu Elizabeth II, Ribuan Pelayat Berbaris 8 Km hingga Tunggu Berjam-jam
AFP/ISABEL INFANTES
Pelanggan berjalan pergi dengan bunga setelah berbelanja di Columbia Road Flower Market, di London timur pada 11 September 2022. - Ribuan pelayat berbaris sepanjang delapan kilometer hingga menunggu berjam-jam untuk melihat dan memberi penghormatan kepada Ratu Elizabteh II. (Photo by Isabel Infantes / AFP) 

"Orang-orang hanya berjalan dan berjalan dan polisi seperti 'Terus, terus.' Itu seperti jalan bata kuning," katanya.

Uskup Agung Canterbury Justin Welby, pemimpin spiritual Gereja Inggris, mengenakan rompi visibilitas tinggi yang bertuliskan "Tim Iman" saat ia berbicara kepada para pelayat.

Welby, yang akan menyampaikan khotbah di pemakaman Elizabeth, memberi penghormatan kepada ratu sebagai "seseorang yang dapat Anda percayai sepenuhnya, sepenuhnya dan mutlak, yang kebijaksanaannya luar biasa".

Orang-orang tua dan muda, mengenakan setelan gelap atau jeans dan sepatu kets, berjalan dalam arus yang stabil melalui aula bersejarah, tempat Guy Fawkes dan Charles I diadili, tempat raja dan ratu menyelenggarakan perjamuan abad pertengahan yang megah, dan tempat raja-raja sebelumnya berbaring di negara bagian.

Setelah melewati peti mati, sebagian besar pelayat berhenti untuk melihat ke belakang sebelum pergi melalui pintu kayu ek yang besar di aula.

Beberapa menangis, yang lain menundukkan kepala atau membungkuk.

Salah satunya berlutut dan memberikan ciuman perpisahan.

Berita Rekomendasi

Keith Smart, seorang insinyur dan veteran Angkatan Darat Inggris, menyeka air mata saat dia meninggalkan aula.

Dia telah menunggu lebih dari 10 jam untuk kesempatan untuk mengucapkan selamat tinggal.

"Semua orang di kerumunan berperilaku tanpa cela. Tidak ada kedengkian, semua orang berteman. Itu fantastis," katanya.

"Dan kemudian, untuk masuk ke ruangan itu dan melihat itu, saya hanya menangis di dalam. Saya tidak membungkuk, saya berlutut ke lantai, berlutut, menundukkan kepala kepada ratu."

Baca juga artikel lain terkait Ratu Elizabeth II Meninggal

(Tribunnews.com/Rica Agustina)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas