Polisi Ukraina Temukan Kuburan Massal Berisi 440 Mayat di Kota Izium
Polisi Ukraina menemukan kuburan massal yang berisi 440 mayat di kota timur laut Izium. Mereka telah tewas akibat penembakan dan serangan udara.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Pihak berwenang Ukraina telah menemukan kuburan massal lebih dari 440 mayat di kota timur laut Izium yang direbut kembali dari pasukan Rusia beberapa hari lalu.
Demikian dilaporkan oleh seorang pejabat polisi regional.
Dia menambahkan beberapa orang telah tewas akibat penembakan dan serangan udara.
Ribuan tentara Rusia meninggalkan Izium akhir pekan lalu setelah menduduki kota itu dan menggunakannya sebagai pusat logistik di wilayah Kharkiv.
Rusia juga meninggalkan sejumlah besar amunisi dan peralatan.
"Saya dapat mengatakan itu adalah salah satu situs pemakaman terbesar di kota besar di (daerah) yang dibebaskan. 440 mayat dimakamkan di satu tempat," kata Serhiy Bolvinov, kepala penyelidik polisi untuk wilayah Kharkiv, dikutip dari CNA, Jumat (16/9/2022).
Baca juga: Bendungan di Kampung Halaman Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky Dihantam 8 Rudal Rusia
"Beberapa meninggal karena tembakan artileri, beberapa meninggal karena serangan udara," lanjutnya.
Diketahui, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, yang melakukan kunjungan mendadak ke Izium pada hari Rabu (14/9/2022) untuk menyambut pasukan Ukraina.
Zelensky menyalahkan Rusia dan menyamakan penemuan kuburan massal itu dengan apa yang terjadi di Bucha, di pinggiran Ibu Kota Kyiv pada tahap awal invasi akhir Februari oleh pasukan Rusia.
Ukraina dan sekutu Baratnya menuduh pasukan Rusia melakukan kejahatan perang di sana.
Puluhan ribu warga sipil kemungkinan tewas dalam serangan terpisah Rusia di pelabuhan selatan Mariupol, kata pejabat Ukraina pada April.
"Rusia meninggalkan kematian di mana-mana dan harus bertanggung jawab," kata Zelensky dalam pidato video Kamis malam.
Sementara itu, Rusia membantah menargetkan warga sipil atau melakukan kejahatan perang.
Ukraina Buat Kemajuan, Rusia Perkuat Pertahanan