Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Korban Tewas Akibat Kerusuhan di Iran Bertambah Jadi 31 Orang

Pemerintah  memblok akses ke media sosial Instagram dan WhatsApp sebagai cara untuk menekan perkembangan gerakan demonstrasi.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Korban Tewas Akibat Kerusuhan di Iran Bertambah Jadi 31 Orang
AFP/-
Sebuah gambar yang diperoleh AFP pada 21 September 2022, menunjukkan demonstran Iran membakar tempat sampah di ibukota Teheran selama protes untuk Mahsa Amini, beberapa hari setelah dia meninggal dalam tahanan polisi. - Protes menyebar ke 15 kota di seluruh Iran semalam atas kematian wanita muda Mahsa Amini setelah dia ditangkap oleh polisi moral negara itu, media pemerintah melaporkan hari ini. Pada malam kelima unjuk rasa jalanan, polisi menggunakan gas air mata dan melakukan penangkapan untuk membubarkan massa hingga 1.000 orang, kata kantor berita resmi IRNA. (Photo by AFP) 

TRIBUNNEWS.COM, IRAN - Setidaknya 31 orang tewas dalam demonstrasi besar-besaran di Iran hingga Kamis (22/9/2022) waktu setempat.

Aksi demo berujung kerusuhan ini dipicu kematian perempuan Iran bernama Mahsa Amini.

Demonstrasi terjadi sejak Amini dilaporkan tewas di tahanan, Senin (19/9/2022) lalu. 

Mahsa Amini tewas diduga dianiaya polisi moral Iran karena tak memakai jilbab.

Demonstrasi kemudian berkembang menjadi kerusuhan.

Unjuk rasa berlangsung setidaknya di 80 kota di Iran.

Para demonstran marah dan membakar kantor polisi hingga kendaraan di beberapa kota.

Baca juga: Kerusuhan di Iran Meluas ke 80 Kota, 17 Orang Tewas, Pasukan Elite Garda Revolusi Diturunkan

Berita Rekomendasi

Dikutip dari Al-Arabiya, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Hak Asasi Manusia (IHR) menyebutkan setidaknya 31 orag terbunuh oleh pasukan keamanan Iran pada demonstrasi tersebut.

“Rakyat Iran telah turun ke jalan untuk mencapai hak-hak dasar dan martabat manusia, dan pemerintah menanggapi protes damai mereka dengan peluru,” tutur Direktur IHR, Mahmood Amiry-Moghaddam.

Pemerintah Iran pun kemudian mematikan internet di Teheran dan Kurdistan.

Pemerintah  memblok akses ke media sosial Instagram dan WhatsApp sebagai cara untuk menekan perkembangan gerakan demonstrasi.

Bahkan perempuan Iran yang turun ke jalan membakar jilbab dan memotong rambut mereka.

Sesuatu yang sangat tabu di negara Islam itu.

Presiden Iran Ebrahim Raisi khirnya pun buka suara atas tragedi yang menimpa Amini.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas