PM Malaysia Sesalkan Kurangnya Tindakan PBB terhadap Krisis Myanmar
PM Malaysia Ismail Sabri Yaakob nyatakan kekecewaannya kepada DK PBB atas tanggapannya terhadap krisis politik berkelanjutan di Myanmar.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
Situasi memburuk
Perdana menteri Malaysia menambahkan bahwa krisis telah memperburuk situasi bagi jutaan pengungsi dari Myanmar.
“Meskipun Malaysia bukan penandatangan Konvensi 1951 tentang Status Pengungsi dan Protokol 1967, Malaysia, atas dasar kemanusiaan, menerima hampir 200.000 pengungsi Rohingya,” katanya.
Aung San Suu Kyi dan tokoh-tokoh penting di kabinet dan partainya ditangkap oleh para pemimpin kudeta, dan sejak itu diadili atas berbagai tuduhan yang menurut para kritikus dibuat untuk menjauhkan mereka dari politik.
Pelapor khusus PBB untuk hak asasi manusia di Myanmar, Tom Andrews, mengatakan awal pekan ini bahwa kondisi 54 juta penduduk Myanmar telah berubah dari "buruk menjadi lebih buruk menjadi mengerikan" sebagai akibat dari perebutan kekuasaan oleh militer.
Baca juga: Militer Myanmar Tembaki Sekolah yang Diklaim Jadi Markas Pemberontak, 6 Anak Tewas dan 17 Terluka
Tanggapan internasional terhadap krisis yang disebabkan oleh kudeta militer telah “gagal”, kata Andrews kepada Dewan Hak Asasi Manusia PBB di Jenewa.
Andrews juga melaporkan bahwa militer Myanmar telah melakukan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan, termasuk kekerasan seksual, penyiksaan, kampanye yang disengaja terhadap warga sipil, dan pembunuhan.
Berita lain terkait dengan Krisis Myanmar
(Tribunnews.co/Andari Wulan Nugrahani)