Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Yevgeny Prigozhin Si 'Koki Putin' Akhirnya Mengaku Dirikan Wagner Group, Penyedia Tentara Bayaran

Yevgeny Prigozhin yang dikenal sebagai 'koki Putin' mengakui mendirikan perusahaan tentara bayaran, Wagner Group.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
zoom-in Yevgeny Prigozhin Si 'Koki Putin' Akhirnya Mengaku Dirikan Wagner Group, Penyedia Tentara Bayaran
AP
Oligarki Rusia, Yevgeny Prigozhin (kanan). - Yevgeny Prigozhin yang dikenal sebagai 'koki Putin' mengakui mendirikan perusahaan tentara bayaran, Wagner Group. Kelompok tentara bayaran Rusia telah aktif di Ukraina, Suriah dan negara-negara Arab lainnya, serta di Afrika dan Amerika Latin. 

TRIBUNNEWS.COM - Yevgeny Prigozhin, seorang pengusaha dan sekutu dekat Presiden Rusia Vladimir Putin, akhirnya mengakui mendirikan Wagner Group.

Ini menjadi konfirmasi publik pertama Yevgeny Prigozhin terhadap tudingan yang sebelumnya ia bantah.

Prigozhin yang dijuluki 'koki Putin' karena bisnis kateringnya melayani Presiden Rusia, mengaku bahwa ia mendirikan Wagner Group pada tahun 2014.

Dilansir The Guardian, Prigozhin mendirikan perusahaan militer swasta itu untuk mendukung separatis di Ukraina timur yang didukung Rusia. 

"Saya membersihkan sendiri senjata lama, memilah sendiri rompi anti peluru dan menemukan spesialis yang dapat membantu saya dalam hal ini. Sejak saat itu, pada 1 Mei 2014, lahirlah sekelompok patriot, yang kemudian disebut Batalyon Wagner," kata Prigozhin.

"Saya bangga bahwa saya dapat membela hak mereka untuk melindungi kepentingan negara mereka," tambahnya dalam pernyataan yang diposting oleh perusahaan kateringnya, Concord.

Baca juga: Vladimir Putin Beri Kewarganegaraan Rusia kepada Mantan Kontraktor NSA Edward Snowden

Wagner dituduh melakukan pelanggaran HAM di sejumlah negara konflik, di antaranya Ukraina, Suriah, Libya, Republik Afrika Tengah, Sudan dan Mozambik.

BERITA TERKAIT

Dmitry Utkin, yang diduga salah satu pendiri Wagner, diyakini menamai kelompok itu dengan komposer favorit Hitler.

AS dan UE sendiri telah menjatuhkan sanksi pada Prigozhin dan Utkin atas peran mereka di perusahaan militer swasta tersebut.

Dalam pernyataannya, Prigozhin menambahkan bahwa tentara Wagner adalah "pahlawan" yang bertempur di Ukraina, Suriah, dan negara-negara Arab, Afrika, dan Amerika Latin.

Pengakuan ini menghebohkan lantaran Prigozhin sebelumnya melawan tudingan bahwa ia orang di balik Wagner Group.

Bahkan ia menggugat sejumlah media Rusia dan Barat yang melaporkan hubungannya dengan Wagner.

Grup Wagner diyakini dimiliki oleh Yevgeny Prigozhin (kanan), seorang oligarki Rusia yang memiliki hubungan dekat dengan Kremlin.
Grup Wagner diyakini dimiliki oleh Yevgeny Prigozhin (kanan), seorang oligarki Rusia yang memiliki hubungan dekat dengan Kremlin. - Yevgeny Prigozhin yang dikenal sebagai 'koki Putin' mengakui mendirikan perusahaan tentara bayaran, Wagner Group. (AFP)

Pada tahun 2018, tiga jurnalis Rusia ditembak dan dibunuh dalam keadaan gelap saat menyelidiki aktivitas Wagner di Republik Afrika Tengah.

Prigozhin mengaku tidak ingin diasosiasikan dengan grup militer itu untuk melindungi tentara di dalamnya.

Pengusaha yang dulunya tertutup ini telah muncul sebagai salah satu tokoh pro-perang Rusia yang paling terlihat, yang mengarah ke spekulasi bahwa ia mengincar peran dalam pemerintahan.

Sejak dimulainya invasi Rusia ke Ukraina, Prigozhin sering membual tentang peran Wagner di negara itu.

Kelompok militer swasta ini diyakini berperan penting dalam keberhasilan pasukan Rusia merebut sejumlah kota di timur Ukraina.

Meskipun ada larangan terhadap perusahaan militer swasta di Ukraina, Wagner telah meluncurkan kampanye rekrutmen publik yang ekstensif dan mulai merekrut tahanan.

Pekan lalu, Guardian melaporkan bahwa Prigozhin diam-diam merekrut napi untuk menjadi tentara demi menambal kekurangan personel di medan perang.

Dalam salah satu video yang bocor, Prigozhin terlihat memberi tahu para napi bahwa mereka akan dibebaskan jika bersedia bergabung selama enam bulan di Wagner.

"Jika Anda melayani enam bulan, Anda pulang dan Anda bebas. Jika Anda ingin bertahan (dengan Wagner), Anda bisa. Tidak ada yang kembali ke penjara."

"Jika Anda tiba di Ukraina dan memutuskan itu bukan untuk Anda, kami akan menganggapnya sebagai desersi dan akan menembak Anda. Ada pertanyaan, teman-teman?" kata pria dalam video.

Meskipun tidak secara langsung mengkonfirmasi keterlibatannya, Prigozhin sebelumnya mengkritik mereka yang menentang perekrutan tahanan.

Sosok Yevgeny Prigozhin

Yevgeny Prigozhin, pria asli Saint Petersburg berusia 61 tahun ini berasal dari latar belakang yang sederhana sebelum menjadi bagian dari lingkaran dalam Putin.

Dia menghabiskan sembilan tahun di penjara pada periode terakhir Uni Soviet setelah dihukum karena penipuan dan pencurian, lalu muncul kembali pada tahun 1990 ketika Uni Soviet runtuh.

Dalam kekacauan tahun 1990-an, ia memulai bisnis penjualan hot dog yang cukup sukses.

Kemudian ia terjun ke bisnis restoran dan membuka usaha di St Petersburg dengan Putin menjadi salah satu pelanggannya, lapor SCMP

Grup katering Concord yang ia dirikan pernah bekerja untuk Kremlin, membuat Prigozhin mendapat julukan "koki Putin".

Yevgeny Prigozhin (kanan) pengusaha  yang dikenal sebagai 'koki' Putin
Yevgeny Prigozhin (kanan) pengusaha yang dikenal sebagai 'koki' Putin - Yevgeny Prigozhin yang dikenal sebagai 'koki Putin' mengakui mendirikan perusahaan tentara bayaran, Wagner Group. (@Yevgeny Prigozhin)

Baca juga: Rusia Akhirnya Akui Kesalahan Mobilisasi Parsial, Jubir Putin: Akan Diperbaiki

Baca juga: UPDATE Perang Rusia-Ukraina Hari ke-216: Referendum Ukraina Memasuki Hari Terakhir

Prigozhin dikenal jarang tampil di publik, bahkan cenderung menghindar jadi pusat perhatian.

Dalam salah satu foto, sosok Prigozhin terlihat berkepala gundul dengan tatapan tajam dan pakaian gelap.

Namun foto yang paling terkenal menunjukkan momen ketika dia di Kremlin pada tahun 2011.

Prigozhin terlihat membungkuk di belakang Putin untuk menawarkan hidangan.

Media Rusia menggambarkan dia sebagai miliarder dengan kekayaan besar yang dibangun di atas kontrak negara, meskipun tingkat kekayaannya yang sebenarnya tidak diketahui.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas