Warga Rusia mengantri di luar pusat layanan publik untuk menerima nomor identifikasi individu untuk orang asing di kota Oral (Uralsk), Kazakhstan, pada 28 September 2022. - Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan pada 21 September mobilisasi ratusan ribu warga Rusia. pria untuk mendukung tentara Moskow di Ukraina, memicu demonstrasi dan eksodus pria ke luar negeri. (Photo by STRINGER / AFP)
TRIBUNNEWS.COM, RUSIA - Ribuan warga pria berbondong-bondong eksodus meninggalkan Rusia menuju negara tetangga untuk menghindari perintah mobilisasi parsial Vladimir Putin yang diumumkan pada 21 September 2022.
Hampir 100 ribu warga dilaporkan mulai berdatangan ke wilayah Kazakhstan. Otoritas Kazakhstan berjuang untuk mengakomodasi warga Rusia yang kini memenuhi hotel serta apartemen sewaan di negara itu.
Banyak juga pria Rusia yang melarikan diri membawa keluarga mereka memasuki negara tetangga. Selain Kazakhstan, Georgia, Finlandia, Norwegia dan negara-negara lainnya yang dekat dengan wilayah Rusia menjadi tujuan pelarian.
Warga Rusia yang eksodus tersebut menolak perintah mobilisasi parsial karena tidak ingin menjadi penjajah dan membunuh di negara lain, yang menurut mereka hanya ambisi dari Putin.
Jika menolak mobilisasi dan tetap berada di Rusia maka mereka akan ditangkap dan dijatuhi hukuman penjara selama 10 tahun.