Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-219: Putin Tandatangani Dekrit Pencaplokan Wilayah Ukraina
Ini rangkuman peristiwa pada perang Rusia-Ukraina, Jumat (30/9/2022). Di hari ke-219 invasi, Putin menandatangani dekrit pencaplokan wilayah Ukraina.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
![Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-219: Putin Tandatangani Dekrit Pencaplokan Wilayah Ukraina](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/presiden-putin-pada-25-maret.jpg)
Lebih dari separuh orang Rusia cemas dengan pengumuman mobilisasi Putin
![Rusia tiba di Kazakhstan terlihat di alun-alun di luar stasiun kereta api di kota Uralsk (Oral) pada 27 September 2022. - Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan pada 21 September mobilisasi ratusan ribu orang Rusia untuk mendukung tentara Moskow di Ukraina, memicu demonstrasi dan eksodus pria ke luar negeri. (Photo by STRINGER / AFP)](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/eksodus-warga-rusia-hindari-perintah-mobilisasi-parsial_20220929_130715.jpg)
Lebih dari separuh orang Rusia merasa takut atau cemas setelah pengumuman mobilisasi Putin, menurut sebuah jajak pendapat baru.
Jajak pendapat oleh Levada Center independen menunjukkan 47 persen responden mengatakan mereka merasa cemas, takut atau takut setelah mendengar bahwa ratusan ribu tentara akan direkrut untuk berperang di Ukraina.
Baca juga: Bantah di Balik Hancurnya Pipa Nord Stream, Rusia Akui Rugi Besar
NATO akan berikan tindakan tegas atas tindakan sabotase pipa Nord Stream
NATO bersumpah akan memberikan "tanggapan yang teguh" terhadap apa yang digambarkannya sebagai "tindakan sabotase yang disengaja, sembrono, dan tidak bertanggung jawab" setelah kebocoran ditemukan di dua jalur pipa Nord Stream.
Pihak berwenang Swedia telah melaporkan kebocoran keempat di salah satu pipa.
Dua kebocoran di perairan Swedia itu berdekatan.
Sanksi dari Eropa untuk Rusia
Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, mengumumkan paket sanksi kedelapan, termasuk rancangan undang-undang sanksi yang dirancang untuk “membuat Kremlin membayar” atas eskalasi perang melawan Ukraina.
Hungaria “tidak dapat dan tidak akan mendukung” sanksi energi dalam paket tersebut, kata Gergely Gulyas, kepala staf perdana menteri, Viktor Orbán.
Seorang pejabat Uni Eropa mengatakan kesepakatan tentang paket sanksi berikutnya diharapkan sebelum KTT Uni Eropa minggu depan, atau setidaknya bagian utama dari paket tersebut.
(Tribunnews.com/Yurika)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.