Wanita di Iran Dipenjara karena Tidak Pakai Jilbab saat Makan di Restoran
Otoritas Iran kembali menangkap wanita karena tidak berjilbab saat makan di sebuah restoran di ibu kota Teheran.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Garudea Prabawati
![Wanita di Iran Dipenjara karena Tidak Pakai Jilbab saat Makan di Restoran](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/surat-kabar-iran-hafteh-sobh-yang-menampilkan-foto-mahsa-amini.jpg)
"Bukan kami yang menyebabkan gangguan. Kami adalah bagian dari rakyat," kata aktor Iran, Ehsan Karamy, dalam postingannya di Instagram.
![Seorang pengunjuk rasa memegang potret Mahsa Amini selama demonstrasi mendukung Amini, seorang wanita muda Iran yang meninggal setelah ditangkap di Teheran oleh polisi moral Republik Islam, di jalan Istiklal di Istanbul pada 20 September 2022. Amini (22) saat itu melakukan kunjungan bersama keluarganya ke ibukota Iran ketika dia ditahan pada 13 September oleh unit polisi yang bertanggung jawab untuk menegakkan aturan berpakaian ketat Iran untuk wanita, termasuk mengenakan jilbab di depan umum. Amini dinyatakan meninggal pada 16 September oleh televisi pemerintah setelah menghabiskan tiga hari dalam keadaan koma.](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/potret-mahsa-amini-selama-demonstrasi-mendukung-amini.jpg)
Tindakan keras pemerintah berlanjut setelah hampir dua minggu protes, dengan puluhan orang tewas dalam bentrokan antara pasukan keamanan.
Hak Asasi Manusia Iran memperkirakan bahwa setidaknya 83 orang termasuk anak-anak, tewas dalam protes menyusul kematian Mahsa Amini.
Lebih dari seribu orang yang terkait dengan protes telah ditahan pada akhir pekan lalu, menurut kantor berita negara IRNA.
Setidaknya 28 wartawan ditangkap ditangkap pada Kamis, menurut Komite untuk Melindungi Jurnalis.
Tewasnya Mahsa Amini
Kematian Mahsa Amini (22) memicu protes berdarah selama berminggu-minggu di Iran.
Dilaporkan Tribunnews sebelumnya, Amini, gadis yang berasal dari Saqqes di Provinsi Kurdistan, ditangkap saat berada di Teheran bersama keluarganya pada Selasa (13/9/2022).
Ia kemudian ditahan, namun dijanjikan akan pulang dalam beberapa hari ke depan setelah mendapat bimbingan dari otoritas terkait.
Mahsa Amini ditangkap karena melanggar hukum yang mewajibkan perempuan Iran untuk menutupi rambut menggunakan jilbab, serta lengan dan kaki mereka mengenakan pakaian longgar.
![Mahsa Amini, 22, tewas di penjara setelah ditangkap polisi moral Iran karena tak memakai jilbab. Di penjara dia tewas namun publik menduga dia tewas disiksa.](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/kap-polisi-moral-iran-karena-tag.jpg)
Baca juga: Profil Mahsa Amini, Wanita yang Tewas di Tangan Polisi hingga Memicu Protes Massal di Iran
Baca juga: Jet F-15 AS Tembak Jatuh Drone Iran, Disebut Mengancam Pasukan AS di Irak
Namun nahas, Amini meninggal dunia setelah menjalani perawatan intensif di rumah sakit karena dilaporkan menderita gejala stroke dan epilepsi selama penahanan.
Polisi sendiri mengatakan Mahsa Amini meninggal karena mengalami gangguan jantung.
Namun pihak keluarga tidak percaya dengan penyebab kematian Amini, karena gadis muda itu tidak memiliki riwayat sakit jantung.
Sang ayah, Amjad Amini menilai pihak berwenang berbohong karena ia sempat melihat luka memar pada kaki sang putri.
Skeptisisme publik atas laporan pejabat tentang kematian Mahsa Amini telah memicu gelombang kemarahan yang berujung ricuh.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani/Pravitri Retno W)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.