Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Walikota Aizu Wakamatsu Ingin Jadikan Sebagai Kota Taman Digital di Jepang

Walikota Aizu Wakamatsu, prefektur Fukushima, Shohei Muroi  ingin menjadikan kotanya sebagai Kota Taman Dijital di Jepang atau mungkin lebih keren

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Walikota Aizu Wakamatsu Ingin Jadikan Sebagai Kota Taman Digital di Jepang
Richard Susilo
Walikota Aizu Wakamatsu, Shohei Muroi (67) yang telah 3 kali terpilih sebagai walikota. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Walikota Aizu Wakamatsu, prefektur Fukushima, Shohei Muroi (67)  ingin menjadikan kotanya sebagai Kota Taman Dijital di Jepang atau mungkin lebih kerennya sebagai Silicon Valleynya Jepang.

"Jumlah penduduknya memang sekitar 120.000 orang dan tiap tahun tampaknya berkurang sekitar 1000 orang. Tapi kita tidak akan diam begitu saja. Salah satunya menjadikan kota ini menjadi kota taman dijital di Jepang," papar Muroi kepada Tribunnews.com Senin lalu (3/10/2022).

Setelah Restorasi Meiji, Kota Wakamatsu dibuat dengan pembentukan sistem kotamadya modern pada tanggal 1 April 1889. Kota ini menjadi Kota Wakamatsu pada tahun 1899.

Pada tanggal 1 April 1937, sebagian dari desa Machikita (dari Distrik Kitaaizu) digabungkan ke dalam kota Wakamatsu. Sisanya dianeksasi pada 1 April 1951.

Nama kota diubah menjadi Aizuwakamatsu pada 1 Januari 1955 ketika Wakamatsu bergabung dengan tujuh desa di Distrik Kitaaizu (Kouya, Kouzashi, Monden, Ikki, Higashiyama, to dan Minato).

Bagian dari kota Hongō (lokalitas Oya) (dari Distrik numa) digabungkan menjadi Aizuwakamatsu pada 1 April 1955.

Berita Rekomendasi

Aizuwakamatsu selanjutnya diperluas dengan mencaplok desa Kitaaizu (dari Distrik Kitaaizu) pada 1 November 2004 dan kota Kawahigashi (dari Distrik Kawanuma) pada 1 November 2005.

"Kota ini sudah jadi piramid terbalik, jauh lebih banyak orang tuany adaripada anak muda. Namun kita tak mau berhenti di sini, harus bangkit dan salah satuny amenjadi kota dijital," tekannya lagi.

Bidang pertanian misalnya diberikan subsidi oleh pemda tersebut. Misalnya menjadikan perkebunan tomat sukses saat ini dan sangat enak sekali rasanya berkat bantuan kontrol air lewat program IT nya.

"Berbagai uji coba dijital dilakukan dan terbukti biaya berurang dengan kemajuan teknologi diimplementasikan ke berbagai tempat di masyarakat mulai pertanian, perkebunan dan sebagainya. Termausk penggunaan drone untuk persawahan."

Universitas Aizu pun dengan murid sekitar 240 orang per tahun menjadi 1000 orang sampai dengan lulus universitas dan doktor nantinya.

"Mereka ikut membangun kota ini menjadi kota dijital merevitalisasi daerah Aizuwakamatsu menjadi lebih hidup lagi," tekannya lagi.

Daerah regional di Jepang menghadapi sejumlah masalah sosial termasuk populasi yang menyusut dan menua, dan penurunan ekonomi.

Sebagai tanggapan, Perdana Menteri Fumio Kishida  telah mengumumkan Visinya untuk “Bangsa Kota Taman Digital”, yang bertujuan untuk memecahkan masalah regional melalui penggunaan teknologi digital, sambil mewujudkan pertumbuhan dari bawah ke atas dari daerah ke negara secara keseluruhan.

Aizuwakamatsu, sebuah kota dengan populasi sekitar 120.000 yang terletak di sebelah barat Prefektur Fukushima, telah mendapat perhatian nasional sebagai model perintis dalam menggunakan teknologi digital untuk merevitalisasi wilayah tersebut.

Dengan modal manusia yang meninggalkan kota dan perubahan demografi karena populasi yang menua dan tingkat kelahiran yang rendah, serta masalah lain seperti kerusakan yang disebabkan oleh Gempa Besar Jepang Timur, kota ini mengumumkan visinya untuk Kota Cerdas Aizuwakamatsu pada tahun 2013.

Sejak itu, kota ini telah terlibat dalam inisiatif untuk menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (ICT) di berbagai bidang termasuk kesehatan, kesejahteraan, pendidikan, pencegahan bencana, energi, transportasi, dan lingkungan untuk merangsang ekonomi lokal dan meningkatkan kenyamanan bagi penduduk setempat.

Perdana Menteri Kishida, yang mengunjungi Aizuwakamatsu pada bulan Desember 2021, menggambarkan inisiatif mereka sebagai model untuk Visi "Bangsa Kota Taman Digital", dan bahwa dia ingin mencari cara untuk mengimplementasikan inisiatif tersebut menjadi contoh bagi  kota-kota regional di  Jepang.

Sementara itu beasiswa (ke Jepang), belajar gratis di sekolah bahasa Jepang di Jepang, serta upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif.

Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas