Ali Khamenei: Iran Tak Punya Proksi di Timur Tengah, Zionis Israel Belum Menang
Ali Khamenei menanggapi AS-Israel yang menyebut Iran memiliki proksi yaitu kelompok perlawanan di Timur Tengah untuk melawan kepentingan AS-Israel.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Pemimpin tertinggi Iran Ali Khamenei membantah klaim Amerika Serikat (AS) dan Israel yang mengatakan kelompok perlawanan di Timur Tengah berfungsi sebagai proksi Iran.
AS dan Israel mengklaim Iran terus kehilangan proksinya di kawasan itu setelah Isreal menyerang Hamas di Jalur Gaza, Jihad Islam Palestina (PIJ), Hizbullah di Lebanon, Houthi di Yaman, dan kelompok lain di Suriah dan Irak.
"Mereka terus mengatakan bahwa Republik Islam (Iran) telah kehilangan pasukan proksinya di wilayah tersebut! Ini adalah kesalahan. Republik Islam (Iran) tidak memiliki pasukan proksi," kata Ali Khamenei, Minggu (22/12/2024).
Ali Khamenei menjelaskan bahwa Houthi, Hamas, Hizbullah, PIJ dan kelompok lainnya melawan Israel karena keyakinan serta kepentingan mereka sendiri dan tidak bertindak atas nama Iran.
Ia menegaskan Iran tidak membutuhkan proksi untuk mengambil tindakan terhadap pihak yang mengancam keamanan Iran.
"Jika suatu hari kita ingin mengambil tindakan, kita tidak membutuhkan pasukan proksi," lanjutnya, seperti diberitakan Al Arabiya.
Pemimpin Tertinggi Iran itu kemudian menegaskan Israel belum memenangkan apa pun dalam serangan militernya.
“Kalian Zionis belum menang; kalian telah dikalahkan," kata Ali Khamenei.
Ia lalu mengingatkan Israel bahwa mereka belum bisa mencapai tujuannya di Jalur Gaza dan Lebanon.
“Kalian orang-orang celaka! Di mana kalian menang? Apakah kalian menang di Gaza? Apakah kalian telah menghancurkan Hamas? Apakah kalian telah membebaskan tahanan kalian sendiri?" lanjutnya.
"Apakah kemenangan ini untuk membunuh lebih dari 40.000 orang tanpa mampu mencapai satu pun dari tujuan kalian? Meskipun membunuh Hassan Nasrallah, apakah kalian berhasil melenyapkan Hizbullah di Lebanon?” tambahnya.
Baca juga: Ayatollah Ali Khamenei Marah Besar Iran Selalu Disalahkan ketika Timur Tengah Memanas
AS: Iran Melemah, tapi Bisa Pakai Kekuatan Nuklir
Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih, Jake Sullivan, mengatakan AS khawatir bahwa Iran yang melemah dapat menggunakan senjata nuklir.
Iran telah mengalami kemunduran pengaruh regionalnya di Timur Tengah setelah serangan Israel terhadap sekutunya, Hamas di Palestina dan Hizbullah di Lebanon, diikuti oleh jatuhnya Presiden Suriah yang berpihak pada Iran, Bashar al-Assad, menurut laporan media AS, CNN.
"Serangan Israel terhadap fasilitas Iran, termasuk pabrik rudal dan pertahanan udara, telah mengurangi kemampuan militer konvensional Teheran," kata Jake Sullivan kepada CNN.
Ia mengatakan, Iran mungkin dapat menggunakan kekuatan nuklirnya jika terdesak.
"Tidak mengherankan ada suara-suara (di Iran) yang mengatakan, 'Hei, mungkin kita perlu menggunakan senjata nuklir sekarang ... Mungkin kita harus meninjau kembali doktrin nuklir kita'," kata Sullivan.
Menurut pemerintah AS, Iran mungkin mengabaikan janjinya untuk tidak membangun senjata nuklir.
AS mewaspadai risiko itu dan kini telah berkonsultasi dengan sekutunya, Israel.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)