Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mengintip Pengolahan Cabai Jenis Hime Togarashi yang Ditemukan 20 Tahun Lalu di Wilayah Jepang

Cabai jenis Hime Togarashi ditemukan sekitar 20 tahun yang lalu yang merupakan spesies endemik di wilayah tersebut.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Mengintip Pengolahan Cabai Jenis Hime Togarashi yang Ditemukan 20 Tahun Lalu di Wilayah Jepang
Sanyo Shimbun
Cabai Okayama 'Hime Togarashi' dijemur di bawah sinar matahari musim gugur di Kagamino, Okayama, Jepang. Cabai jenis Hime Togarashi ditemukan sekitar 20 tahun yang lalu yang merupakan spesies endemik di wilayah tersebut. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pusat Informasi Umum Danau Okutsu 'Mizu no Sato Okutsuko' (Kawachi, Kagamino) di Kota Kagamino sedang melakukan pengeringan cabai bernama Hime Togarashi.

Pengeringan cabai ini dilakukan di bawah sinar matahari langsung.

Baca juga: Dewan Audit Jepang Minta Badan Pariwisata Kembalikan Rp 20,9 M Kelebihan Bayar Program GoToTravel

"Cabai segar berwarna merah besar dan memiliki rasa pedas yang berangsur-angsur menyebar aromanya ke sekeliling, menarik perhatian banyak orang di sekitarnya," papar sumber Tribunnews.com, Rabu (13/10/2022).

Menurutnya, warna merah akan menjadi lebih hidup jika terkena sinar matahari selama 3 sampai 4 hari.

Panjang cabai jenis ini antara 10-15 cm dan berat sekitar 15 gram.

Cabai Okayama 'Hime Togarashi' dijemur di bawah sinar matahari musim gugur di Kagamino, Okayama, Jepang.
Cabai Okayama 'Hime Togarashi' dijemur di bawah sinar matahari musim gugur di Kagamino, Okayama, Jepang. (Sanyo Shimbun)

Ukuran cabai ini dua sampai tiga kali ukuran cabai biasa, dan karena ujungnya melengkung, maka cabai jenis ini juga disebut "loach chili pepper."

Berita Rekomendasi

Cabai ini ditemukan sekitar 20 tahun yang lalu yang merupakan spesies endemik di wilayah tersebut.

Lalu dikembangkan dengan baik oleh NPO Tecchiriko yang telah mempromosikannya sebagai produk lokal.

Saat ini, 24 petani kontrak membudidayakannya.

Baca juga: Mata Uang Jepang Terus Melemah terhadap Dolar, Pagi Ini Mendekati Angka 147 Yen

Cabai itu dibawa ke pusat informasi selama panen dari pertengahan Agustus hingga akhir November dan dijemur di bawah sinar matahari musim gugur pada hari yang cerah yang dipilih oleh anggota NPO.

"Setelah kering, cabai kemudian dikemas dalam tas, diolah menjadi dressing, dan sebagainya dengan rasa sangat enak," paparnya.

Cabai itu kemudian dijual di pusat informasi dan stasiun pinggir jalan di dalam dan di luar kota.

"Kami memperkirakan panen sekitar 3 ton tahun ini, dan penjemuran di bawah sinar matahari diperkirakan akan berlanjut hingga awal Desember," ungkap Haruko Umemoto (73), anggota Tecchiriko dan seorang produser cabai tersebut.

Menurutnya, panen kali ini baik dan ukurannya cukup besar.

"Sangat cocok untuk hot pot dan sup di musim dingin yang akan datang," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas