Pemerintah Jepang akan Hentikan Transfer Gaji Digital Mulai April 2023
Pemerintah Jepang akan menghentikan transfer gaji digital yang selama ini dibayarkan langsung ke akun aplikasi pembayaran ponsel cerdas karyawan.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pemerintah Jepang akan menghentikan transfer gaji digital yang selama ini dibayarkan langsung ke akun aplikasi pembayaran ponsel cerdas karyawan.
Penghentian transfer gaji digital akan akan dimulai April 2023.
Baca juga: Pelari Jepang Chiaki Morikawa Dan Pelari Ethiopia Meseret Kitata Tolwak Ingin Jadi Juara
"Pada awalnya sebagai opsi baru sistem cashless yang diusung pemerintah, diharapkan dapat meningkatkan kenyamanan bagi karyawan yang menerima gajinya menggunakan transfer gaji digital," papar sumber Tribunnews.com, Sabtu (15/10/2022).
Ternyata di sisi lain, ada banyak masalah, seperti peningkatan beban administrasi pada perusahaan, dan tidak jelas apakah akan meluas.
Ketika memungkinkan untuk membayar gaji secara digital, pembayaran akan dilakukan langsung ke layanan pembayaran smartphone seperti PayPay dan Rakuten Pay, hingga saldo akun sebesar 1 juta yen langsung diterima karyawan dan bisa langsung dibelanjakan.
Perusahaan transfer dana yang menyediakan layanan pembayaran digital seperti PayPay, mengambil pandangan positif.
"Kami mengharapkan lebih banyak kesempatan bagi pengguna untuk menggunakan layanan dan peningkatan jumlah pembayaran," ujarnya.
Dengan tersebarnya pekerjaan sampingan akan menyebabkan diversifikasi cara menerima gaji, dan akan lebih mudah untuk membayar gaji kepada pekerja asing yang kesulitan membuka rekening bank di Jepang.
Di sisi lain, industri perbankan yang selama ini bertanggung jawab penuh atas transfer gaji justru meragukan penetrasi gaji digital.
"Orang yang telah menerima transfer bank tidak cukup untuk menjalani proses perubahan metode pembayaran," kata seseorang yang terlibat.
Baca juga: Peningkatan 7 Kali Lipat Masuknya Orang Asing ke Jepang Pada Paruh Pertama 2022
Ada juga kekhawatiran tentang meningkatnya kompleksitas dokumen untuk departemen penggajian perusahaan, dan apakah mungkin untuk memastikan tingkat keamanan dan stabilitas yang sama seperti transfer bank.
Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan Jepang akan menutup permintaan tentang gaji digital pada tanggal 21 Oktober mendatang.
Kemenkes Jepang akan melanjutkan pekerjaan akhir menuju pelembagaan, kembali transfer lewat bank.
"Kita perlu merancang sistem yang efektif yang menyeimbangkan kenyamanan dengan keselamatan dan keamanan," kata Junichi Hanzawa, Ketua Asosiasi Bankir Jepang.
Transfer uang lewat digital diragukan banyak pihak di Jepang karena dikhawatirkan akan meningkatkan money laundering dan pemanfaatan bagi kejahatan di Jepang.
"Itulah sebabnya transfer gaji digital akan ditutup mulai tahun depan. Kembali transfer lewat bank sehingga lebih aman dan kontrol pemerintah pun lebih mudah, serta menjauhkan money laundering di masayarakat, khususnya oleh kalangan kejahatan seperti yakuza," lanjutnya.
Sementara itu untuk info lengkap terkait beasiswa, upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif serta belajar gratis di sekolah bahasa Jepang, silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.