Rusia Kembali Luncurkan Serangan Rudal, Kini Menargetkan Pembangkit Listrik Ukraina
Pihak pasukan Rusia kembali meluncurkan serangan rudalnya ke pembangkit listrik Ukraina. Serangan ini terjadi di pusat Kota Dnipro dan Zhytomyr.
Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Garudea Prabawati
Amerika Serikat (AS) telah mengatakan akan meminta pertanggungjawaban Rusia atas "kejahatan perang".
AS juga akan mengambil tindakan terhadap perusahaan dan negara yang bekerja dengan program pesawat tak berawak Iran.
Baca juga: Rusia Ancam Akhiri Hubungan dengan Israel Jika Nekat Kirim Senjata ke Ukraina
Setidaknya empat orang tewas pada Senin pagi setelah sebuah pesawat tak berawak menghantam sebuah gedung apartemen di Ibu Kota Ukraina, Kyiv.
Serangan itu juga mematikan aliran listrik ke ratusan kota dan desa.
Berbicara dalam pidato malam regulernya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan serangan udara terus berlanjut.
"Saat ini, ada serangan drone Rusia yang baru," kata Zelensky, dikutip dari Al Jazeera.
"Ada (drone) yang telah ditembak jatuh," lanjutnya.
Baca juga: Pejabat Ukraina Kecam Iran atas Serangan Drone Kamikaze Rusia
Ukraina mengatakan serangan itu dilakukan dengan drone "kamikaze", Shahed-136 yang dilaporkan dibeli oleh Rusia dari Iran.
Akan tetapi, para pejabat di Teheran telah membantah menjual senjata ke Moskow.
Sekretaris pers Presiden AS Joe Biden, Karine Jean-Pierre mengatakan kepada wartawan, bahwa Gedung Putih "mengutuk keras serangan rudal Rusia".
Jean-Pierre juga mengatakan, serangan itu "terus menunjukkan kebrutalan Putin".
Mengacu pada paket bantuan militer baru senilai $725 juta yang diumumkan untuk Ukraina Jumat lalu, Jean-Pierre mengatakan: "Kami akan terus mendukung rakyat Ukraina selama yang diperlukan."
Baca juga: Nada Menantang Zelensky setelah Kyiv Dibombardir: Rusia Tak akan Mampu Hancurkan Kita
"Kami akan terus membebankan biaya pada Rusia, meminta pertanggungjawaban mereka atas kejahatan perangnya," ungkap Jean-Pierre.
Tentara Ukraina melepaskan tembakan ke udara dalam upaya untuk menembak jatuh drone setelah ledakan mengguncang ibu kota pada Senin pagi.
Sebuah roket anti-pesawat terlihat melesat ke langit pagi, diikuti oleh ledakan dan nyala api oranye, saat penduduk berlomba-lomba mencari perlindungan.
(Tribunnews.com/Whiesa)