Liz Truss Mundur dari Jabatan Perdana Menteri Inggris
Liz Truss mengundurkan diri sebagai Perdana Menteri Inggris setelah 45 hari menjabat.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Daryono
Ia menggunakan surat pengunduran dirinya untuk mengecam PM Truss terkait arah pemerintahan Inggris.
"Bisnis pemerintah bergantung pada orang yang menerima tanggung jawab atas kesalahan mereka," katanya.
"Berpura-pura kami tidak melakukan kesalahan, melanjutkan seolah-olah semua orang tidak dapat melihat bahwa kami telah melakukannya dan berharap bahwa semuanya akan menjadi benar secara ajaib bukanlah politik yang serius."
Braverman adalah tokoh populer di Partai Konservatif sayap kanan dan pendukung kebijakan imigrasi yang lebih ketat, yang kalah dari Truss dalam pemilihan sebagai pemimpin partai pada September lalu.
Braverman digantikan sebagai sekretaris dalam negeri, menteri yang bertanggung jawab atas imigrasi dan hukum dan ketertiban, oleh mantan menteri Kabinet Grant Shapps.
Dia adalah pendukung terkenal Rishi Sunak, mantan kepala Departemen Keuangan yang dikalahkan oleh Truss di babak final perlombaan kepemimpinan Konservatif.
Truss yang baru berkuasa selama enam pekan ini, sedang berjuang untuk kelangsungan kepemimpinannya.
Baca juga: Liz Truss Mundur dari Kursi Perdana Menteri Inggris Pasca Dihujani Kritik Bertubi-tubi
Kondisi politik Truss berbalik setelah meluncurkan program ekonomi pemotongan pajak besar yang tidak didanai yang mengirimkan gelombang kejutan melalui pasar keuangan.
Sejumlah legislator secara terbuka memintanya untuk berhenti, bahkan sudah ada yang membahas siapa sosok penggantinya.
Perkembangan dramatis terjadi beberapa hari setelah Truss memecat Menteri Keuangan, Kwasi Kwarteng.
Pemecatan itu terjadi setelah kebijakan pajaknya membuat pound anjlok, suku bunga melonjak, dan membuat Bank of England terpaksa bertindak.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)