Mantan PM Jepang Taro Aso Minta Maaf Atas Pengunduran Diri Menterinya
Taro Aso meminta maaf atas pengunduran Menteri revitalisasi ekonomi Daishiro Yamagiwa. Yamagiwa adalah anggota fraksi Aso yang mengundurkan diri Senin
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Mantan PM Jepang yang kini Wakil Presiden Partai Demokrat Liberal (LDP) Taro Aso meminta maaf atas pengunduran Menteri revitalisasi ekonomi Daishiro Yamagiwa. Yamagiwa adalah anggota fraksi Aso yang mengundurkan diri Senin (24/10/2022).
"Pengunduran diri mantan menteri revitalisasi ekonomi Yamagiwa menyebabkan kekhawatiran dan masalah. Saya dengan tulus meminta maaf," papar Aso Kamis ini (27/10/2022).
"Saya ingin menyampaikan permintaan maaf saya yang tulus karena membuat semua orang khawatir tentang pengunduran diri Yamagiwa-sensei."
Wakil Presiden Partai Demokrat Liberal Aso membuat pernyataan ini pada pertemuan fraksi Aso dan meminta maaf atas pengunduran diri Yamagiwa sebagai menteri.
Yamagiwa berasal dari faksi Aso dan hadir pada pertemuan hari ini (27/10/2022).
Wakil Presiden Aso juga menyatakan pengakuannya bahwa Yamagiwa harus terus berupaya untuk menjelaskan hubungannya dengan Gereja Unifikasi sebelumnya dengan hati-hati.
Diakui oleh Yamagiwa bahwa dirinya secara rutin menghancurkan dokumen dan oleh karena itu, tidak bisa dengan jelas memverifikasi kontak masa lalu dengan Gereja Unifikasi dan hanya memberikan penjelasan setelah laporan soal keterlibatannya mencuat ke publik.
"Akibatnya, saya akhirnya memicu masalah bagi pemerintahan," papar Yamagiwa.
"Saya pernah menghadiri pertemuan gereja itu beberapa kali dan itu memberikan kredibilitas pada kelompok itu, dan saya sangat menyesali itu," terang Yamagiwa dalam pernyataannya, sembari berjanji akan menjauhi Gereja Unifikasi di masa mendatang.
Gereja Unifikasi terkait dengan kasus Tetsuya Yamagami (42) yang ingin membunuh Presiden gereja tersebut tetapi akhirnya malah membunuh mantan PM Jepang Shinzo Abe 8 Juli 2022 jam 11:30 waktu Jepang di Nara.
Yamagami merasa gereja tersebut telah membuat ibunya menderita sekali dengan menarik banyak uang atas nama gereja (yang berasal dari Korea) tersebut.
Sementara itu beasiswa (ke Jepang), belajar gratis di sekolah bahasa Jepang di Jepang, serta upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.