Pencaplokan China Atas Taiwan Semakin Dekat Setelah Xi Jinping Jadi Presiden Tiga Periode
Pencaplokan China atas Taiwan semakin dekat seiring dengan keputusan Kongres Partai Komunis China mendaulat Xi Jinping menjadi presiden tiga periode
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, BEIJING - Pencaplokan China atas Taiwan semakin dekat seiring dengan selesainya penyelenggaraan Kongres Partai Komunis China yang mendaulat Xi Jinping menjadi presiden China tiga periode untuk jabatan lima tahun lagi ke depan.
Langkah ini diklaim telah membawa China mengambil langkah bersejarah untuk mencapai penyatuan dengan Taiwan.
Pernyataan tersebut dikeluarkan beberapa hari setelah Partai Komunis yang berkuasa mengakhiri perhelatan kongres yang memberi Presiden Xi Jinping tampuk kekuasaan selama lima tahun lagi.
“Kita lebih dekat dari sebelumnya dalam sejarah – dan kami lebih percaya diri dan mampu dari sebelumnya – untuk mewujudkan peremajaan nasional,” kata juru bicara Kantor Urusan Taiwan Ma Xiaoguang dalam jumpa pers reguler di Beijing, Rabu, seperti yang dikutip Bloomberg.
“Demikian pula, kami juga lebih dekat dari sebelumnya dalam sejarah – serta lebih percaya diri dan mampu – untuk mewujudkan reunifikasi penuh tanah air,” ujarnya.
Ma menjawab pertanyaan tentang pidato kebijakan luas yang disampaikan Xi di awal kongres, di mana komentarnya tentang Taiwan mendapat tepuk tangan paling keras.
Xi mengatakan selama pidato itu bahwa roda sejarah sedang bergulir menuju reunifikasi China dengan Taiwan.
“Reunifikasi lengkap negara kita harus diwujudkan dan tanpa ragu dapat diwujudkan,” tambah pemimpin China itu, tanpa merinci jangka waktu.
Taiwan adalah pulau yang memiliki pemerintahan sendiri yang dianggap Beijing sebagai wilayah yang memisahkan diri.
Baca juga: Taiwan Berencana Tingkatkan Persediaan Energi di Tengah Ancaman China
China juga mengabadikan penolakannya terhadap kemerdekaan Taiwan ke dalam konstitusi partai selama perombakan kepemimpinan dua kali satu dekade.
Dokumen tersebut menekankan dengan tegas bahwa China menentang kemerdekaan Taiwan, serta untuk memajukan model “satu negara, dua sistem” yang telah diusulkan Beijing untuk Taiwan.
Tanda-tanda semakin jelas Sebelumnya diberitakan, China sedang mempersiapkan diri untuk menghadapi konflik atas kemungkinan terjadinya bentrokan dengan Amerika Serikat atas Taiwan.
Baca juga: AS Harus Bersiap untuk Tanggapi Kemungkinan Invasi China ke Taiwan
Salah satu tandanya adalah seorang jenderal Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) dengan pengalaman tempur terpilih kembali sebagai wakil ketua Komisi Militer Pusat (CMC) pada hari Minggu (23/10/2022).
Melansir The Straits Times, Presiden China Xi Jinping membengkokkan aturan "tujuh naik, delapan turun" yang tidak tertulis untuk Jenderal Zhang Youxia, 72 tahun.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.