Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

5 FAKTA Tragedi Halloween di Itaewon: Tewaskan 151 Orang, Penyebab Masih Diselidiki

Inilah lima fakta mengenai tragedi pesta Halloween di Itaewon yang menewaskan 151 korban. Pihak otoritas masih menyelidiki penyebab tragedi.

Penulis: Sri Juliati
Editor: Arif Fajar Nasucha
zoom-in 5 FAKTA Tragedi Halloween di Itaewon: Tewaskan 151 Orang, Penyebab Masih Diselidiki
AFP/YELIM LEE
Mayat para korban, diyakini menderita serangan jantung, ditutupi dengan selimut di distrik kehidupan malam populer Itaewon di Seoul pada 30 Oktober 2022. Inilah lima fakta mengenai tragedi pesta Halloween di Itaewon yang menewaskan 151 korban. Pihak otoritas masih menyelidiki penyebab tragedi. 

4. Apa tanggapan pemerintah?

Saat bencana terjadi Sabtu malam, lebih dari 1.700 pasukan tanggap darurat dikirim ke lokasi.

Termasuk lebih dari 500 petugas pemadam kebakaran, 1.100 petugas polisi, dan sekitar 70 pegawai pemerintah.

Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol mengadakan pertemuan darurat dan mendesak para pejabat untuk mengidentifikasi korban tewas sesegera mungkin.

Di sisi lain, banyak korban dipindahkan ke fasilitas terdekat. Sementara korban meninggal dibawa ke beberapa kamar mayat di rumah sakit.

Presiden Yoon berjanji untuk menerapkan langkah-langkah baru untuk mencegah insiden serupa terjadi lagi.

"Pemerintah akan melakukan inspeksi darurat tidak hanya untuk acara Halloween, tetapi juga festival lokal dan mengelolanya secara menyeluruh sehingga dilakukan dengan tertib dan aman," kata Yoon.

Berita Rekomendasi

Pemerintah juga akan memberikan perawatan psikologis dan santunan untuk keluarga yang meninggal dan terluka.

Pihak berwenang telah menyatakan masa berkabung nasional hingga 5 November.

Mereka juga menetapkan distrik Yongsan-gu, tempat Itaewon berada, sebagai daerah bencana khusus.

5. Cerita saksi mata

Suah Cho (23) sempat terjebak dalam kerumunan dan berhasil melarikan diri ke sebuah bangunan di sepanjang gang.

Ketika ditanya apakah melihat petugas yang mencoba membatasi jumlah orang yang memasuki gang, dia menjawab: "Sebelum kejadian, tidak sama sekali."

Saksi mata lain menggambarkan situasi menjadi semakin buruk saat mendengar orang-orang meminta bantuan untuk orang lain.

Sebab tidak ada cukup penyelamat yang dapat menangani semua itu.

(Tribunnews.com/Sri Juliati)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas